Industri migas mempunyai risiko tinggi dalam
pengoperasiannya sehingga penting untuk menjaga aspek keselamatan dan kesehatan
pekerja serta lingkungan kerjanya. Gas H2S (Hidrogen Sulfida) merupakan salah
satu aspek bahaya dan merupakan bahan beracun yang sering ditemui dalam
industri minyak dan gas bumi, dan dapat memicu kecelakaan jika tidak diolah
dengan tepat.
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak
dan Gas Bumi (PPSDM Migas) bekerja sama dengan PT Pertamina Drilling Services
Indonesia (PDSI) mengadakan pelatihan Pelatihan Petugas Penanganan Bahaya Gas
H2S pada tanggal 1 – 2 Februari 2024. PDSI memberikan pelatihan ini kepada
personilnya selama dua hari yang dilanjutkan dengan dua hari sertifikasi
kompetensi. Pada pelaksanaan sertifikasi ini apabila peserta dinyatakan
kompeten maka setiap personil memperoleh sertifikat kompetensi untuk mendukung
kinerjanya dilapangan.
Agus Tri Wahyudi, salah satu pengajar dan juga
pemimpin pelatihan ini menjelaskan bahwa peserta memperoleh materi tentang cara
pemilihan alat pelindung diri berdasarkan pada beberapa aspek.
“Pada pelatihan ini peserta juga mendapat
materi tentang pemilihan Alat Pelindung Diri (APD). Beberapa diantaranya adalah
bahwa alat tersebut dapat memberikan perlindungan terhadap bahaya yang dihadapi
oleh pekerja, pemenuhan standar, ukuran yang sesuai, bentuk dan warna menarik,
beratnya seringan mungkin, tidak menimbulkan bahaya tambahan, tidak membatasi
gerak si pemakai serta suku cadang yang mudah diperoleh,” ungkapnya ketika
menjelaskan materi di zoom meeting.
Pelatihan ini membantu petugas mengetahui cara
mengidentifikasi, mengatasi, dan menangani bahaya gas H2S dengan materi adalag
sebagai berikut Peraturan Perundang-undangan K3, Pengetahuan H2S dan Respon, Gas
Detector, APD dan Self Contained Breathing Apparatus (SCBA), dan Pertolongan
Pertama.
Dalam industri migas, pelatihan Petugas
Penanganan Bahaya Gas H2S membantu mengurangi risiko kecelakaan kerja dan
memastikan bahwa petugas terlibat dapat menangani situasi dengan efektif dan
efisien. Hal ini juga membantu memperkuat kualitas dan professionalisme kerja,
serta meningkatkan kesadaran mengenai keselamatan dan kesehatan kerja di
lingkungan industri migas.