Bandung, 19 Agustus 2025 – Bersamaan dengan pelaksanaan Angkatan VIII, PPSDM Geominerba juga menggelar Pelatihan dan Sertifikasi Juru Ledak Kelas II Angkatan IX. Acara pembukaan dipimpin oleh Kepala PPSDM Geominerba Dwi Anggoro Ismukurnianto dan turut dihadiri Kepala BPSDM Kementerian ESDM, Prahoro Nurtjahyo secara daring, beserta jajaran pejabat, instruktur, serta peserta dari berbagai perusahaan pertambangan.
Dalam sambutannya, Kepala PPSDM menegaskan bahwa profesi juru ledak memiliki tanggung jawab besar, bukan hanya dari sisi teknis, tetapi juga dalam menjaga kepatuhan hukum dan kelestarian lingkungan. “Sesuai aturan, hanya mereka yang memiliki Sertifikat Juru Ledak yang diakui Inspektur Tambang yang dapat diangkat menjadi Juru Ledak. Profesi ini menuntut keterampilan, ketelitian, dan profesionalisme tinggi,” tegasnya.
Angkatan IX diikuti oleh 23 peserta, sama seperti Angkatan VIII, dengan latar belakang dari perusahaan tambang yang berbeda-beda. Pelatihan ini berlangsung selama enam hari di PPSDM Geominerba Bandung dan juga melalui metode daring. Materi yang diberikan selaras dengan kebutuhan industri, meliputi regulasi bahan peledak, teknik peledakan, praktik lapangan, hingga evaluasi pasca peledakan. Seluruh peserta akan melalui uji kompetensi resmi yang dilaksanakan oleh LSP ESDM. Selain keterampilan teknis, pelatihan Angkatan IX juga menekankan pentingnya aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta pengelolaan lingkungan. Juru ledak diharapkan dapat mendukung tugas Kepala Teknik Tambang dalam perencanaan dan evaluasi lingkungan, sehingga operasi pertambangan tetap aman sekaligus berwawasan lingkungan.
Dengan pelatihan dan sertifikasi ini, PPSDM Geominerba menargetkan lahirnya juru ledak yang tidak hanya terampil dalam melaksanakan peledakan, tetapi juga memiliki kesadaran penuh akan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Harapannya, para peserta mampu menjadi tenaga profesional yang siap menghadapi tantangan industri pertambangan modern. (EP)
Tags :
