Hujan deras mengguyur Cepu disertai angin yang cukup kencang (17/04/2024). Lebih dari satu jam, cuaca yang kurang bersahabat ini memberikan tantangan bagi mahasiswa Teknik Mesin Kilang PEM Akamigas yang saat itu sedang melaksanakan praktik pemadaman api kecil di area fire ground PEM Akamigas.
“Kita sudah mulai jam 13.30 tadi. Tapi sekitar jam 14.30an, hujan mulai turun. Anak-anak tidak mau berhenti untuk berteduh, justru mereka bersemangat dan lanjut sampai selesai,” ujar Susilo Handoko, dosen pembimbing praktikum yang basah kuyub mendampingi anak didiknya.
Susilo juga menambahkan bahwa keadaan darurat bisa terjadi kapan saja, saat cerah, juga saat hujan. Tapi proses pemadaman harus tetap berjalan. “Anak-anak dalam kondisi hujan tambah semangat karena merasa tantangannya jauh lebih berat, ada air hujan hingga arah angin yang tidak menentu itu jadi tantangan tersendiri. Apalagi dunia oil and gas adalah high risk, maka siapapun yang berada di tempat kerja harus punya bekal terkait HSE, termasuk pemadaman api ini. Setiap orang harus menjadi pemimpin dalam HSE (Health, Security, and Environment).”
Kegiatan praktikum pemadaman api kecil dengan fire blankets ini merupakan pemenuhan dari mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Sebanyak 27 mahasiswa Tingkat 2 Program Studi Teknik Mesin Kilang PEM Akamigas. Satu mata kuliah wajib bagi seluruh mahasiswa PEM Akamigas tanpa kecuali.
“Selain itu, kita juga ada kerja sama dengan PPSDM Migas untuk uji kompetensi K3. Jadi, mahasiswa saat lulus nanti sudah dibekali dengan sertifikasi K3. Masih ada lagi sertifikasi kompetensi program studi, sertifikat Bahasa Inggris bisa TOEFL atau TOEIC, dan sertifikat Microsoft Office,” terang Yusmanto, Kepala Subag Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan PEM Akamigas.(drm, https://akamigas.ac.id/)