Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada publik, pada hari ini (31/10) BPSDM
ESDM meluncurkan aplikasi dan layanan pelatihan industri dan masyarakat
(ALLINA). Dalam acara yang dilaksanakan di
Gedung Widjajono Partowidagdo BPSDM ESDM tersebut hadir Kepala BPSDM
ESDM, beserta Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi ESDM, Kepala Biro
Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama, Kepala Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia KEBTKE, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
KEBTKE Migas, serta Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah.
Aplikasi ALLINA dikembangkan oleh tim IT dari BPSDM ESDM dengan dukungan
dari Pusat Data dan Teknologi Informasi ESDM (Pusdatin) dengan tujuan untuk
membentuk layanan terintegrasi yang menggabungkan lima layanan pelatihan bagi
tenaga industri dan masyarakat di bidang Minyak dan Gas bumi, Geologi Mineral
dan Batubara, Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
serta Pertambangan Bawah Tanah ke dalam sebuah platform yang dapat digunakan
secara bersama.
Pada kesempatan tersebut, Kepala BPSDM ESDM, Prahoro Nurtjahyo menyampaikan bahwa dengan penerapan aplikasi ALLINA diharapkan dapat mempermudah sekaligus mempercepat proses administrasi diklat. ”Allina merupakan komitmen dari KESDM dimana kita mencoba agar sistem diklat dapat lebih seamless, dengan mengurangi peran manual manusia dimulai dari pendaftaran hingga sertifikat semua langsung secara otomatis melalui aplikasi ALLINA” Jelas Prahoro
Banyaknya satuan kerja di BPSDM ESDM dapat mengakibatkan banyaknya pula
aplikasi yang digunakan oleh tiap satker, ALLINA merupakan jawaban untuk
mengatasi hal tersebut yang dapat digunakan oleh tiap satker dimaksud sehingga
menjadi satu kesatuan. ”BPSDM ESDM memiliki 8 satker, dimana 5 satker
diantaranya merupakan penyelenggara diklat, apabila tiap satker tersebut
memiliki aplikasi masing-masing maka akan menyulitkan, oleh karena itu kita
menggunakan satu sistem aplikasi yang digunakan bersama. Perlu diingat bahwa
pelayanan BPSDM ESDM mencakup keseluruhan sektor energi dan sumber daya mineral
dan tidak hanya terbatas pada lingkup Kementerian ESDM” lanjut Prahoro.
BPSDM terus melakukan inovasi dalam memberikan pelayanan pengembangan kompetensi bagi tenaga industri dan masyarakat yang mudah dan cepat sehingga dapat mendukung peningkatan kegiatan produksi di hilir serta mendukung investasi menuju sektor hilir baru yang merupakan 2 dari 4 program strategis kebijakan hilirisasi industri. Tantangan ini jika dijawab dengan menggunakan cara biasa maka tingkat keberhasilannya akan menjadi kecil. Di era digitalisasi seperti saat ini, kita wajib memanfaatkan teknologi informasi untuk mencapai target.
Dengan peresmian penggunaan aplikasi terintegrasi ini semakin menegaskan
komitmen Kementerian ESDM dalam pelaksanaan percepatan digitalisasi pada 7
kementerian Lembaga di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman dan Investasi yang meliputi Pemanfaatan Pusat data nasional,
Penyusunan Enterprise Architecture, Pengelolaan Application Programming
Interface, Pemanfaatan Online Single Submission, Pemanfaatan Sistem Penghubung
Layanan Instansi, Pemanfaatan SPLP, dan Penggunaan Single Sign On. Semua
indicator ini tentunya bertujuan untuk meningkatkan pemberian layanan kepada
masyarakat sebagai bentuk pengelolaan sumber daya alam dan ketahanan energi
serta pendukung penyelenggaraan pemerintahan terintegrasi.
ITC