LSP PPSDM Migas terus berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi personel di industri migas dengan melaksanakan sertifikasi Operasi Pesawat Angkat (OPA) pada tanggal 20 – 21 April 2021 yang meliputi ujian tertulis, praktek dan wawancara. Sehari sebelumnya terlebih dahulu para peserta mendapatkan bimbingan teknis pelaksanaan sertifikasi.
\r\n\r\n
\r\nOperasi Pesawat Angkat dan juru ikat beban (rigger) merupakan salah satu ruang lingkup penunjang di industri migas yg mewajibkan personilnya memiliki sertifikat kompetensi. Sertifikasi kompetensi ini berguna untuk memastikan para pekerja memiliki kompetensi yang diperlukan untuk mewujudkan prodktifitas kerja yang maksimal.
\r\nPenggunaan alat berat pesawat angkat (crane) tidak lepas kaitannya dengan peran seorang rigger dan operator pesawat angkat (baik itu unit forklift, kran mobil maupun kran putar tetap).
\r\nOperator pesawat angkat adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan dan memiliki keterampilan khusus dalam pengoperasian pesawat angkat. Sedangkan rigger adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan dan memiliki keterampilan khusus dalam melakukan pengikatan barang serta membantu kelancaran pengoperasian peralatan angkat. Alat bantu angkat yang digunakan adalah sling, shackle, hook, eye bolt, turn buckle dan lain-lain sesuai kebutuhan pengangkatan.
\r\nRohenda, salah seorang asesor sertifikasi OPA menjelaskan selama dua hari itu, terdapat 91 peserta yang mengikuti sertifikasi OPA dengan rincian Juru Ikat Beban sejumlah 50 peserta, operator kran mobil sebanyak 22 orang, operator kran putar tetap sebanyak 14 orang dan operator forklift sebanyak 5 orang.
\r\n“Untuk mengukur kompetensi pekerja dibidang operasi pesawat angkat, angkut dan ikat beban maka personel akan diuji kompetensinya tentang penyiapan operasi crane mobil, crane putar tetap, crane jembatan dan forklift, pengoperasian crane mobil, crane putar tetap, dan forklift, mengikat dan mengendalikan beban, beban statis dan dinamis, membuat laporan operasi crane mobil, crane putar tetap, dan forklift,” ujar Rohenda.
\r\nLebih lanjut Rohenda menambakan bahwa tugas seorang seorang rigger dan operator pesawat angkat sangat berat karena mempunyai resiko yang tinggi. Kesalahan dalam kegiatan pada proses ini dapat menyebabkan kecelakaan kerja yang berakibat kerusakan alat dan melukai pekerja bahkan dapat mengakibatkan kematian.
\r\nDalam prakteknya, hal tersebut tentu sangat merugikan terlebih pada industri minyak bumi dan gas bumi. Kecelakaan kerja dapat dihindari jika para pekerja sudah membekali diri dengan kompetensi yang dibutuhkan, menerapkan K3 dalam bekerja dan memiliki kerjasama yang baik. Hindari bekerja sendirian di lapangan karena dapat meningkatkan risiko kecelakaan kerja, tutup Rohenda.
\r\n
Tags :