Jakarta – 11 Juni 2024, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) kembali menyelenggarakan kegiatan pelatihan dan sertifikasi untuk Pengawas Operasional Panas Bumi (POP) secara daring, yang berlangsung dari tanggal 11 hingga 17 Juni 2024.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Elin Lindiasari, Koordinator Sarana dan Prasarana Pengembangan SDM, yang menyampaikan pentingnya peran strategis pengawas operasional dalam menjaga aspek keselamatan kerja dan kelestarian lingkungan pada sektor panas bumi. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa pelatihan dan sertifikasi ini diselenggarakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta sebagai bentuk komitmen PPSDM KEBTKE dalam peningkatan kompetensi SDM energi terbarukan di Indonesia.
Pelatihan ini diikuti oleh 41 peserta dari berbagai industri terkait sektor panas bumi di Indonesia. Para peserta mendapatkan pembekalan materi yang komprehensif meliputi: Peraturan perundang-undangan terkait panas bumi, Tugas dan tanggung jawab pengawas operasional terhadap K3LL, Penyusunan rencana kerja K3 dan perlindungan lingkungan, Teknik komunikasi timbal balik, Inspeksi K3LL, JSA dan penilaian risiko, Investigasi kecelakaan
Seluruh sesi disampaikan secara interaktif melalui platform Zoom oleh para Widyaiswara PPSDM KEBTKE, seperti Budiman Ricardo Saragih, S.T., M.T. dan Aperta Ledy Alam, S.T., M.T.
Kegiatan Pelatihan selesai pada tanggal 13 Juni 2024 dengan pelaksanaan post test dan pre-assessment sebagai bagian dari proses sertifikasi, kegiatan dilanjutkan sertifikasi pada tanggal 16 hingga 17 Juni 2025. Melalui kegiatan ini, diharapkan para peserta mampu memahami secara utuh peran dan tanggung jawab seorang Pengawas Operasional Panas Bumi, serta mampu menerapkannya secara profesional di lapangan.
PPSDM KEBTKE menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif peserta dan tetap bersyukur bahwa pelatihan ini dapat diselenggarakan secara daring dengan efektif. Ke depan, pelatihan serupa akan terus dilaksanakan guna mendukung pengembangan kapasitas SDM sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi.
