Serunya Belajar Transformasi Organisasi Bersama Helmy Yahya

Serunya Belajar Transformasi Organisasi Bersama Helmy Yahya
08 Nov, 2022

Serunya Belajar Transformasi Organisasi Bersama Helmy Yahya

08 November 2022 | Seputar BPSDM ESDM


JAKARTA – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia ( BPSDM ESDM ) melalui PPSDM Aparatur melaksanakan Webinar Knowledge Sharing dengan tema Change Management : Performance Transformation Menuju Organisasi Unggul, Selasa (8/11). Webinar kali ini menghadirkan sosok yang sudah tak asing lagi di kancah dunia entertainment Indonesia.

Siapa yang tak kenal Helmy Yahya? Raja kuis yang dikenal piawai menciptakan dan memandu acara serta sempat menjadi politikus. Helmy Yahya bercerita tentang kisahnya menjadi Chief Destructor Officer. Tahun 2017 ia dipercaya menjadi Direktur Utama TVRI. Sebuah tantangan baginya untuk metransformasi stasiun televisi milik pemerintah. Beberapa poin yang disorot dalam perubahan organisasi diantaranya keterbukaan manajemen finansial, manajemen SDM, market orientation , excellent execution , perubahan logo, manajemen public relation, produk yang dihasilkan dan teknologi yang digunakan.

Helmy berkeyakinan bahwa seorang pemimpin ada untuk dipercaya bukan hanya dihormati bahkan ditakuti, sebab jika karyawan takut pada pimpinan, mereka hanya akan terlihat menurut kalau didepan pemimpin saja. Pemimpin harus menciptakan iklim kerja yang membuat seluruh orang dalam tim merasa memiliki organisasi tersebut.

Teringat perkataan dari Ignasius Jonan, lead by example, pertahankan integritas, spirit, enthusiasm dalam menjadi pemimpin. Serta leader has to be seen, pemimpin harus bisa dilihat dan mendengar keluh kesah karyawan. “If you do good, you get good. If you do bad, you get bad,”ujar Helmy.

Adik dari Tantowi Yahya ini juga mengingatkan bahwa sebagai pribadi jangan suka mengeluh karena rezeki tidak akan datang ke orang yang mukanya murung. Kerja yang ikhlas, ada Allah,” tegasnya.

Memang tak semua pengalaman manis ia dapatkan, penglamannya diberhentikan dari Dirut TVRI, gagal pilkada 3 kali tak lantas membuatnya menyerah, karena ia percaya ada hal lain diluar itu yang lebih indah dan sesuai dengan yang ia butuhkan.

Pemimpin harus punya niat baik di hati dan pikiran serta tahu banyak hal di luar bidang yang ia tekuni sehingga ia bisa memutuskan sebuah solusi dengan melihat berbagai sudut pandang. Tak kalah penting adalah soal komunikasi, menyampaikan pendapat secara baik dan tepat. “Orang sukses adalah orang yang nyaman melakukan yang tidak nyaman,”pungkasnya. (rwp)