
Dalam langkah nyata mewujudkan efisiensi energi nasional, PPSDM KEBTKE bekerja sama dengan Pertamina menyelenggarakan Pelatihan Teknis dan Sertifikasi Manajer Energi pada tanggal 20–24 Oktober 2025. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui platform Microsoft Teams untuk pelatihan dan Zoom Meeting untuk sesi sertifikasi.
Pelatihan berlangsung selama tiga hari, yaitu 20–22 Oktober 2025, dan dilanjutkan dengan sertifikasi pada 23–24 Oktober 2025. Sebelum menerima materi, peserta terlebih dahulu mengikuti pre-test untuk mengukur pemahaman awal, dan di akhir sesi dilakukan post-test sebagai evaluasi hasil pembelajaran. Peserta yang dinyatakan lulus pelatihan berhak mengikuti uji sertifikasi Manajer Energi.

Pada hari pertama, materi disampaikan oleh Aspita Dyah Fajarsari, S.T., M.Eng., Widyaiswara PPSDM KEBTKE sekaligus Auditor Energi dan Asesor LSP ESDM. Sesi ini berfokus pada pemahaman awal terhadap Sistem Manajemen Energi (SME) sesuai standar global SNI ISO 50001:2018, yang juga terintegrasi dengan kualifikasi pada SKKNI Manajer Energi berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan No. 33 Tahun 2023.

Aspita Dyah menjelaskan bahwa penyusunan konteks organisasi merupakan langkah penting dalam membangun sistem manajemen energi yang efektif. Peserta diajak memahami isu strategis internal dan eksternal yang berdampak terhadap kinerja energi, pihak-pihak berkepentingan yang terlibat dalam sistem manajemen energi, serta cara menentukan ruang lingkup dan batasan sistem sesuai kondisi organisasi masing-masing.
Selain itu, aspek regulasi nasional turut ditekankan pada sesi ini, mulai dari PP 33 Tahun 2023 tentang Konservasi Energi, Permen ESDM No. 8 Tahun 2025 tentang Manajemen Energi, hingga Perpres 22 Tahun 2017. Standar pendukung seperti SNI ISO 50002:2014 (Audit Energi) juga turut dibahas.

Dalam sesi diskusi, peserta diberikan contoh penerapan identifikasi isu-isu internal seperti kondisi infrastruktur bangunan, pembiayaan proyek efisiensi energi, serta kesadaran pegawai terhadap konservasi energi. Sedangkan isu eksternal mencakup faktor perubahan iklim, kenaikan harga energi, hingga kebijakan pemerintah terkait transisi energi bersih.
Peserta juga diajak menyusun daftar pihak berkepentingan (stakeholders) yang relevan—meliputi manajemen puncak, karyawan, pemerintah, pemasok, dan masyarakat lokal—serta memahami kebutuhan dan ekspektasi mereka terhadap penerapan sistem manajemen energi di lingkungan kerja.
Memasuki hari kedua, pelatihan dilanjutkan dengan enam materi utama yang disampaikan oleh RR. Endang Widayati, S.T., M.T., Widyaiswara PPSDM KEBTKE. Materi yang disampaikan meliputi: Mendukung Sistem Manajemen Energi, Mendukung Pelaksanaan Operasi Sistem Manajemen Energi, Melakukan Evaluasi Kinerja Energi, Melakukan Evaluasi Kinerja Sistem Manajemen Energi

Peserta dibekali pemahaman mengenai pentingnya penerapan sistem manajemen energi secara konsisten dan terintegrasi. Dalam sesi ini juga dibahas bagaimana manajer energi dapat berperan aktif memastikan implementasi kebijakan efisiensi energi, pengendalian konsumsi energi signifikan (SEU), serta pengukuran dan verifikasi kinerja energi di unit kerja masing-masing.
Melalui diskusi interaktif, peserta membahas contoh-contoh penerapan audit energi, strategi pengumpulan data konsumsi energi, hingga metode perbaikan berkelanjutan untuk peningkatan efisiensi operasional.
Pada hari ketiga, Memasuki hari terakhir pelatihan, RR. Endang Widayati memimpin pembahasan tentang tindakan perbaikan dan peningkatan sistem manajemen energi. Fokus utama sesi ini adalah siklus Plan–Do–Check–Act (PDCA), sebuah prinsip kunci untuk menjaga keberlanjutan program efisiensi energi. Peserta diajarkan cara mengidentifikasi potensi penghematan, melaksanakan tindakan korektif, dan memantau efektivitas perbaikan.

Melalui pelatihan ini, diharapkan peserta mampu mengimplementasikan prinsip-prinsip manajemen energi secara sistematis dan berkelanjutan sesuai standar ISO 50001, serta berkontribusi dalam upaya efisiensi energi di sektor industri maupun instansi tempat mereka bekerja.
Pelatihan Teknis dan Sertifikasi Manajer Energi ini menjadi bagian dari komitmen PPSDM KEBTKE dan Pertamina dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di bidang konservasi energi, sekaligus mendukung kebijakan nasional menuju pengelolaan energi yang efisien dan berkelanjutan