PT Tawada melakukan kunjungan ke Laboratorium dan Bengkel Mekanik PEM Akamigas untuk memperkenalkan alat terbaru mereka yaitu Ground Penetrating Radar (GPR) (21/8/2025). Kegiatan ini ditujukan bagi mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Kilang (TMK) PEM Akamigas khususnya di tingkat 3, agar lebih mengenal teknologi modern, khususnya dalam mendeteksi kondisi bawah tanah tanpa harus melakukan penggalian.
GPR sendiri adalah alat yang menggunakan gelombang khusus untuk melihat apa yang ada di bawah permukaan tanah atau beton. Dengan alat ini, kita bisa mengetahui posisi pipa, kabel, atau rongga di dalam tanah sehingga pekerjaan menjadi lebih aman dan risiko kerusakan bisa dihindari. GPR yang dibawa PT Tawada sudah dilengkapi fitur modern, seperti gambar hasil deteksi yang lebih jelas, bentuknya yang praktis dan mudah dibawa, serta bisa terhubung dengan software komputer untuk memudahkan analisis data.
Dalam kunjungan tersebut, peserta mendapat kesempatan mencoba langsung GPR. Mereka terlihat antusias saat melihat cara kerja alat ini yang mampu menampilkan gambaran kondisi bawah tanah secara cepat dan detail. Demonstrasi ini membuat mereka lebih mudah memahami manfaat nyata teknologi GPR di lapangan.
Gani, selaku perwakilan PT Tawada, menjelaskan bahwa GPR dapat memberikan nilai tambah yang besar, terutama untuk industri migas. “Dengan GPR, inspeksi fasilitas bawah tanah bisa dilakukan tanpa harus menggali. Hal ini tentu sangat membantu di sektor oil and gas yang memiliki banyak jaringan pipa dan utilitas di bawah tanah. Teknologi ini bukan hanya membuat pekerjaan lebih cepat, tetapi juga lebih aman,” ungkapnya.
PT Tawada berharap melalui kegiatan ini peserta semakin terbuka dengan pemanfaatan teknologi modern. Perusahaan juga berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi yang dapat mendukung pekerjaan menjadi lebih aman, efisien, dan akurat.
Hidayat Muzaki, salah satu mahasiswa TMK ini cukup terkesan dengan demonstrasi yang dilakukan oleh PT Tawada ini. “Praktis, dengan alat GPR itu lebih hemat waktu dan biaya, karena mampu mengidentifikasi pipa bawah tanah tanpa menggali. Sepertinya kami juga perlu tahu teknologi modern seperti ini,” ujarnya. (Hidayat Muzaki, drm, https://akamigas.ac.id/)
