BPSDM ESDM Luncurkan 2nd Human Capital Summit 2025

BPSDM ESDM Luncurkan 2nd Human Capital Summit 2025
27 Sep, 2024

BPSDM ESDM Luncurkan 2nd Human Capital Summit 2025

27 September 2024 | Seputar BPSDM ESDM

Dalam rangka mendukung program transisi energi menuju Net Zero Emission 2060, BPSDM ESDM senantiasa menekankan pentingnya peran SDM agar dapat berjalan berjalan sesuai target. Program transisi energi tersebut tentunya akan membutuhkan SDM yang memiliki kualifikasi serta kemampuan yang memadai dalam rangka memenuhi tuntutan penggunaan teknologi baru dalam rangka transisi energi dari mayoritas pengguanaan energi fosil menjadi energi baru terbarukan.

Untuk mendorong terpenuhinya kebutuhan SDM dimaksud, BPSDM ESDM pada hari Kamis (26/9) mengadakan program Launching 2nd Human Capital Summit 2025. Tujuan peluncuran 2nd Human Capital Summit 2025 ini ini adalah untuk mensosialisasikan, kerjasama dan mempersiapkan arah kebijakan yang akan menjadi panduan dalam pengembangan sumber daya manusia di sektor energi sehingga memberikan arah yang jelas dan strategis dalam mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten, inovatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Hal pokok lainnya yang sangat perlu dilakukan adalah perlunya kolaborasi antar Kementerian/Lembaga, industri hulu hingga hilir pertambangan migas dan minerba dan pendidikan formal hingga sertifikasi tenaga kerja yang kompeten untuk industri hijau. 

Acara ini merupakan rangakaian menuju 2nd Human Capital Summit 2025 yang bertemakan “Accelerate the Transformation of Green Collar Workforces towards Energy Transition in Indonesia”. Hadir sebagai narasumber adalah Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Kepala Pusat Perencanaan Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kementerian Perindustrian, Wakil Direktur Utama MIND ID, Team Leader for Green Jobs Policies & Partnerships, Green Jobs for Social Inclusion & Sustainable Transformation (GESIT Project) dengan sambutan pembukaan dari Kepala BPSDM ESDM. Turut hadir sebagai undangan pada acara ini para pimpinan maupun perwakilan stakeholder dari berbagai pelaku insutri sektor energi dan sumber daya mineral.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM ESDM) Prahoro Nurtjahyo menekankan pentingnya mempersiapkan SDM yang kompeten secara bertahap menuju transisi energi hijau pada 2060. "Transformasi tenaga kerja hijau atau green collar workforce dalam mendukung transisi energi yang berkelanjutan sangat bergantung pada hal yang fundamental, yaitu sumber daya manusia. Dalam mempersiapkan SDM yang siap menghadapi transisi energi menuju energi hijau, prioritas utama adalah pendidikan," ucap Prahoro.

Prahoro turut menambahkan bahwa pendidikan saat ini tidak hanya berbasis pengetahuan, tetapi juga keterampilan dan sikap, yang semuanya terintegrasi dalam kualifikasi dan kompetensi. Lembaga pendidikan dan pelatihan juga perlu dipersiapkan dan diakreditasi untuk mendukung transisi energi ini, termasuk kebijakan yang mendukung green-collar workforce di masa depan serta peningkatan kapasitas tenaga kerja menuju industri hijau juga harus dipersiapkan.

"Dalam mengembangkan SDM yang berkualitas dan kompeten untuk mencapai transisi energi, BPSDM ESDM telah menyelenggarakan The 1st Human Capital Summit pada 21 Maret 2023 di Jakarta dengan tema 'Human Capital Development towards Net Zero Emission 2060'," pungkas Prahoro.

Senada dengan Prahoro, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menekankan bahwa untuk memastikan keberhasilan transisi energi sesuai target, diperlukan kerjasama dari semua pihak, termasuk media, akademisi, dan masyarakat. "Peran serta, kerjasama, dan dukungan dari semua sektor, baik pemerintah, BUMN/swasta, akademisi, media, maupun masyarakat/NGO, sangat dibutuhkan agar transisi energi dapat terlaksana secara adil dan berkelanjutan, serta mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca," jelasnya.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) telah menyusun roadmap NZE untuk mencapai karbon netral tahun 2060 yang terdiri dari sejumlah proyek dan teknologi, antara lain Carbon Capture Storage yg ditargetkan sebesar 577,62 Giga ton yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi penyimpanan karbon (carbon capture) terbesar di dunia. Indonesia memiliki 15 proyek penangkapan dan penyimpanan karbon atau carbon capture storage (CCS) dan carbon capture utilization and storage (CCUS) yang akan mulai beroperasi tahun 2030. 

Pada tahun 2025 mendatang target penurunan emisi sebesar 231.2 juta ton CO2e yang akan dicapai dari kompor listrik, kendaraan listrik, dan motor listrik serta jaringan gas bagi 5.2 juta rumah tangga. Dimethyl ether sebagai pengganti LPG bagi rumah tangga dan mandatory biodiesel juga akan dijaga sebesar 40%. Kementerian ESDM juga berupaya mengimplementasikan rencana transisi energi Indonesia dengan menyelenggarakan program strategis seperti pemanfaatan nuklir sebagai pembangkit listrik yang akan dimulai pada tahun 2039 atau lebih cepat. Pembangunan berbagai energi baru dan terbarukan khususnya solar panel akan semakin masif, diikuti turbin angin baik pada onshore maupun offshore mulai tahun 2037.

ITC