Dalam rangka mendukung Roadmap
Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat, BPSDM ESDM pada hari
Selasa (25/10) menyepakati kerjasama dengan Griffith University dari Australia.
Penandatanganan kerjasama secara daring tersebut dihadiri oleh Kepala PPSDM Aparatur,
Vice Chancellor Griffith University, Vice President Global Griffith University,
Country Manager Indonesia Griffith University, Trade and Investment Queensland
Commissioner Indonesia, serta Principal Business Development Manager- Trade and
Investment Queensland Indonesia.
Kerjasama ini diharapkan dapat
mencetak SDM ASN yang handal di bidang NZE melalui pemberian dukungan Tugas
Belajar tingkat S2 dan S3. Tujuan dari penugasan Tugas Belajar Kementerian ESDM
adalah untuk memastikan ketersediaan,kemudahan, keterjangkauan, keberlangsungan
dan daya saing untuk mencapai kemandirian energi, ketahanan energi,
pengembangan berkelanjutan serta ketahanan iklim dan rendah karbon.
Dalam sambutannya, Kepala PPSDM
Aparatur Bambang Utoro menyampaikan bahwa Kementerian ESDM telah menyusuan roadmap transisi energi menuju NZE.
“Terdapat lima area yang diperlukan untuk pengembangan kompetensi menuju target
NZE yang kemudian menjadi prioritas utama Tugas Belajar, terdiri atas: Panas
bumi, ketenagalistrikan, geologi, mineral dan batubara, serta minyak dan gas bumi”
jelas Bambang.
Sebagai penutup, Bambang Utoro
berharap agar kerjasama ini dapat meningkatkan kerjasama antara Indonesia dan
Australia khususnya di bidang energi.
Griffith University merupakan salah
satu kampus riset terkemuka di Australia yang berada di Tenggara negara bagian
Queensland. Sejak berdiri pada tahun 1971 dengan kampus utama di Nathan,
Griffith University telah berkembang pesat hingga saat ini memiliki 4 kampus
tambahan yang terdiri atas Gold Coast, Mount Gravatt, Southbank, dan Logan.
Saat ini Griffith University terus mendapatkan penghargaan pendidikan
Australia terbanyak dibandingkan dengan universitas Australia lainnya.
Penelitian di Griffith University
berstandar dunia dengan lebih dari 50 disiplin ilmu. Griffith University
memiliki lebih dari 30 pusat dan lembaga penelitian khusus dengan reputasi
internasional dan keahlian terkemuka dunia di berbagai bidang, antara lain ilmu
energi bersih, adaptasi perubahan iklim, tata kelola dan kebijakan publik,
serta organisasi kerja dan kesejahteraan.
-ITC