Saat ini,
renewable energy hampir selalu menjadi topic bahasan yang menarik dan memiliki
andil besar dalam transisi energi. Bukan hanya Indonesia, tapi dunia juga terus
mengembangkan teknologi dan pengetahuan untuk bidang ini.
Bahkan
RESD-Swiss berkerja sama dengan Kementerian ESDM melalui PEM Akamigas, membuka
program spesialisasi Energi Terbarukan bidang solar, hydro, dan hybrid solar
diesel. Program ini merupakan program spesialisasi alih jenjang untuk semester
tujuh dan delapan (D4), yang masa pendaftarannya baru saja ditutup tanggal 31
Agustus 2022.
Kini giliran
Kedutaan Belanda yang melakukan kunjungan khusus ke PEM Akamigas guna menjajagi
potensi kerja sama yang bisa dilakukan antara kedua belah pihak
(24/08/2022). Di kesempatan ini,
Direktur PEM Akamigas Erdila Indriani memperkenalkan secara singkat tentang PEM
Akamigas, sebagai salah satu perguruan tinggi vokasi di bawah Kementerian ESDM.
“PEM Akamigas memiliki lima program studi diantaranya Teknik Produksi Migas,
Teknik Pengolahan Migas, Teknik Instrumentasi Kilang, Teknik Mesin Kilang dan
Logistik Migas. Beberapa teknologi EBT juga sudah diterapkan di PEM Akamigas,
sebagai praktikum dan juga ada solar cel di rooftop gedung kuliah,” jelas
Erdila.
Robin van
Boxtel selaku First Secretary Climate Affairs, Energy, and Water Management,
Kedutaan Belanda menyampaikan bahwa ini adalah kali pertama berkunjung ke Cepu,
yang ternyata jauh sekali dari Jakarta, dan sangat berbeda dengan Jakarta yang
ramai dan padat, namun kondisi ini justru lebih sesuai untuk balajar. Lebih
jauh Robin menjelaskan bahwa perubahan pola pikir merupakan elemen penting
untuk memulai transisi energi, terutama pada kondidi saat ini dimana Eropa
sedang dilanda perang. Sehingga energi menjadi salah satu obyek vital yang
harus dijaga.
Didampingi
oleh Lukas Rahmidin, Policy Advisor Kedutaan Belanda, Robin diajak berkeliling
kampus PEM Akamigas oleh Kepala Laboratorium PEM Akamigas Purnomosidi untuk
melihat-lihat sarana laboratorium dan bengkel PEM Akamigas. Purnomosidi juga
menunjukkan bahwa di gedung kuliah Soebroto, telah terpasang panel surya yang
sudah beroperasi sejak 2018, untuk fasilitas penerangan sebesar 50 kWp. (drm)