Alih kelola pengelolaan wilayah kerja Rokan dari PT Chevron Pacific
Indonesia ke Pertamina Hulu Rokan merupakan salah satu tonggak sejarah industri
hulu migas di Indonesia. Keberhasilan tersebut menjadi prestasi yang sangat
membanggakan bagi bangsa Indonesia dan perlu komitmen bersama antara
pemerintah, BUMN maupun stakeholders lainnya untuk meneruskan dan mengembangkan
keberhasilan yang telah dicapai.
Untuk itu Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) dipercaya oleh Pertamina Hulu Rokan
(PHR) untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) secara berkesinambungan
selama empat tahun. Penandatanganan kontrak ini dilaksanakan oleh Kepala PPSDM
Migas dan Vice President Human Resources PHR bertempat di Tender Room PT.
Pertamina Hulu Rokan, Gedung RDTX Place, Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu
(10/08/22).
Waskito Tunggul Nusanto, sebagai Kepala PPSDM
Migas menyatakan bahwa sebuah kehormatan karen PHR memercayakan pengembangan
SDM-nya kepada PPSDM Migas.
“Suatu
kehormatan bagi kami, bahwa Pertamina Hulu Rokan
yang saat ini menjadi perusahaan negara paling produktif menyumbang lifting
minyak bagi Pertamina maupun secara nasional, mempercayakan kami PPSDM Migas
yang merupakan instansi pemerintah untuk turut andil dalam program pengembangan
SDM bagi internal pegawai Pertamina Hulu Rokan,” terangnya Ketika memberi
sambutan pada acara ini.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa PPSDM
Migas diberikan kewenangan untuk meningkatkan kualitas SDM di subsector migas
untuk dapat berkompetisi melalui mekanisme ekonomi pasar. Selain itu agar mampu
meningkatkan kemampuan perusahaan mgas agar menjadi lebih kompetitif.
“Dan
sebagai penutup, dalam kesempatan yang baik ini, sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada Bapak/ Ibu sekalian atas kepercayaannya kepada kami, PPSDM Migas, untuk turut menjadi bagian dari program pengembangan SDM Pertamina Hulu
Rokan. Semoga kerja sama yang baik ini bisa berjalan
dengan baik, berkesinambungan serta dapat memberikan manfaat yang baik bagi
kedua belah pihak,” tutupnya pada kesempatan tersebut.
Sedangkan Fahmi Hatta, VP Human Resources PHR
juga menjelaskan bahwa Pemerintah telah menetapkan target produksi
minyak bumi nasional sebesar satu juta barel per hari (bopd) dan gas sebesar 12
miliar standar kaki kubik per hari (Bscfd) di tahun 2030 sehingga PHR sebagai salah satu penghasil minyak.
“PHR yang sampai saat ini mempunyai lifting minyak terbesar akan terus
berkomitmen untuk mengejar target itu. Untuk itu, kami membutuhkan support dari
PPSDM Migas mengembangkan tenaga kerja PHR untuk menyukseskan target yang telah
ditetapkan dengan mengikuti pelatihan dan sertifikasi untuk semua ruang lingkup
migas di PPSDM Migas beberapa diantaranya adalah Ahli Pengendali Bor, Ahli
Pengendali Perawatan Sumur, Teknisi 1 Perawatan Mekanik, Operator Pengambilan
Contoh Minyak Bumi, Pengawas Operasi Produksi dan itu adalah beberapa contoh
judul pelatihan dan sertifikasi pada tahun 2022 ini dan akan terus berlanjut sampai
tahun 2024,” ungkapnya dalam kesempatan itu.