BDTBT dalam Tiga Masa

BDTBT dalam Tiga Masa
22 Sep, 2021

BDTBT dalam Tiga Masa

22 September 2021 | Seputar BPSDM ESDM

Penambangan batubara di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari sejarah tambang-tambang tua yang didirikan pada zaman kolonial Belanda, khususnya wilayah Sumatera Barat. Untuk mengelola tambang-tambang tersebut, pemerintah kolonial Belanda mendirikan sekolah ataupun tempat untuk mendidik tenaga kerja tambang yang siap pakai. Usaha ini dimulai dengan mendirikan Mijnbouw School pada tahun 1918 yang diperuntukan untuk mengisi kekosongan tenaga pengawas tambang di wilayah penambangan Ombilin. Ketika Jepang mengambil alih pendudukan Indonesia dari Belanda, Jepang pun melanjutkan sekolah pertambangan dengan kurikulum yang sama dengan Mijnbouw School pada tahun 1943, hanya saja namanya diubah menjadi Koo-In-Yo-Seizyo.

Setelah zaman kemerdekaan dan pasca Perang Dunia II Pemerintah Indonesia melalui Tambang Batubara Ombilin mendirikan Sekolah Teknik Tambang Menengah (STTM) pada tahun 1953. STTM ini merupakan penerus dari Mijnbouw School dan kurikulumnya pun tidak jauh berbeda. Setelah sempat ditutup sementara, pada tahun 1992 STTM kembali dibuka dengan nama Lembaga Pelatihan Pendidikan Tambang (LPPT). Empat tahun berlalu, LPPT kembali berganti nama menjadi Ombilin Mines Training College (OMTC) yang kemudian pada tahun 2003 berubah menjadi Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT), yang merupakan lembaga pendidikan dan pelatihan di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM), yang bergerak di bidang pendidikan dan pelatihan tambang bawah tanah.

Sebagai salah satu instansi pemerintah pada Kementerian ESDM memiliki visi menjadi institusi/lembaga terunggul dalam menciptakan tenaga professional di bidang tambang bawah tanah. Serta misi menyelenggarakan diklat berbasis kompetensi di bidang tambang bawah tanah. BDTBT telah menyelenggarakan berbagai program pelatihan, seminar dan bimbingan teknis dengan menghadirkan narasumber dan pengajar yang berkualitas.

Sejalan dengan arah kebijakan pemerintah yang menjadikan pembangunan sumberdaya manusia sebagai salah satu prioritas utama, Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) Sawahlunto, BDTBT tidak hanya melaksanakan kegiatan perngembangan kompetensi bagi ASN KESDM dan Industri pertambangan, tetapi juga menggulirkan program diklat bagi mahasiswa dan masyarakat. Diklat masyarakat adalah salah satu program unggulan yang diselenggarakan BDTBT sejak 2016, selain diklat bagi aparatur dan industri yang telah lebih dulu menjadi program rutin BDTBT.

BDTBT berlokasi di Jl. Soekarno – Hatta, Kota Sawahlunto, telah memiliki fasilitas lengkap untuk pelaksanaan pelatihan, diantaranya beberapa ruang kelas dan aula yang dapat menampung hingga 500 orang, kamar tidur sebanyak sebanyak 56 kamar yang terdiri dari 8 kamar VIP dan 48 kamar deluxe. Fasilitas lainnya adalah sarana hiburan (billiard, karaoke, studio musik), sarana olahraga (fitnes center, sauna, tenis lapangan, tenis meja, volley, basket, futsal dan badminton), sarana transportasi, klinik kesehatan dan perpustakaan. Mempersiapkan fasilitas yang lengkap dan pengajar yang professional adalah upaya BDTBT dalam memenuhi SDM yang handal dan berkompeten, BDTBT siap memberikan yang terbaik.(WL)