Pada acara yang diselenggarakan oleh Institution of Mechanical Engineers cabang mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Kilang PEM Akamigas, kegiatan penanaman bibit pohon menjadi salah satu momen berkesan. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai rangkaian penutup webinar “Hydraulic Fracturing: Principles, Equipment, and Digital Advancements” (09/09/2025).
Penanaman bibit pohon tidak hanya menjadi aktivitas simbolis, tetapi juga sarat makna. Bibit yang ditanam diharapkan tumbuh besar, memberikan manfaat bagi lingkungan, sekaligus menjadi kenangan bagi para peserta dan panitia yang terlibat dalam acara tersebut. Melalui kegiatan ini, tersampaikan pesan bahwa keberhasilan akademis dan teknologi harus berjalan seiring dengan kepedulian terhadap kelestarian alam. Menurut Dimas Bintang sebagai Ketua Panitia, “Kegiatan ini kami adakan bukan hanya untuk mengakhiri webinar, tetapi juga untuk meninggalkan jejak nyata di lingkungan Asrama Vyatra. Semoga bibit yang kami tanam hari ini menjadi simbol semangat mahasiswa dalam menjaga alam dan terus berkontribusi bagi lingkungan.”
“Harapannya dari kegiatan tanam pohon ini menjadi simbol penghargaan, kebersamaan, dan warisan positif bagi generasi mendatang. Bibit pohon tersebut akan tumbuh menjadi saksi bisu atas semangat para mahasiswa dalam menggabungkan ilmu pengetahuan dengan aksi nyata menjaga bumi,” imbuh Dimas.
Webinar ini menghadirkan Stevanus Dwi Kurniadi, Senior Fracturing Engineer dari Schlumberger sebagai narasumber, yang menekankan untuk menjadikan pengetahuan dan teknologi tetap berpijak pada nilai keberlanjutan. “Tanam pohon hari ini bukan hanya sekadar seremonial, tapi juga pesan kuat untuk generasi muda agar selalu menyeimbangkan teknologi dengan kepedulian lingkungan. Saya berharap kegiatan seperti ini terus dilakukan, karena sekecil apapun langkah kita, akan berdampak besar bagi masa depan.”
Salah satu peserta dari Program Studi Teknik Mesin Kilang PEM Akamigas Haikal menyatakan kesannya tentang penutupan webinar yang ditandai dengan penanaman pohon ini, “Menanam pohon bersama membuat saya merasa bahwa ilmu yang kita pelajari di kelas harus selalu beriringan dengan aksi nyata menjaga bumi.” (Maulana Alief Milan Waluya, drm, https://akamigas.ac.id/)
