Gresik, 20 Agustus 2025 – Suasana penuh optimisme terasa dalam acara penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi, Mineral dan Batubara (PPSDM Geominerba), PPSDM Migas, Koperasi Konsumen Warga Semen Gresik (KWSG), dan PT Inovasi Desa Nusantara. Bertempat di Gresik, kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya penguatan kapasitas sumber daya manusia di sektor geologi, mineral, batubara, dan migas.
Dalam sambutannya, Kepala PPSDM Geominerba, Dwi Anggoro Ismukurnianto menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. Beliau menegaskan bahwa kerjasama ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan bersama dalam memperkuat kompetensi tenaga kerja di bidang pertambangan minerba dan migas. Sebagai satu-satunya lembaga diklat pemerintah yang memiliki mandat untuk mengembangkan SDM di sektor tersebut, PPSDM Geominerba berkomitmen memperluas jaringan kolaborasi demi peningkatan kualitas layanan pelatihan dan sertifikasi.
PKS yang ditandatangani mencakup berbagai bidang strategis, mulai dari pelatihan dan sertifikasi, bimbingan teknis, penyediaan jasa konsultansi, hingga pengelolaan sarana pendukung pengembangan SDM. Kehadiran program-program ini diharapkan mampu mencetak tenaga kerja yang lebih profesional, berdaya saing, serta mampu menjawab tantangan perkembangan industri energi dan pertambangan yang kian dinamis.
Kepala PPSDM Geominerba memberikan penghargaan khusus kepada pihak-pihak yang berperan aktif, khususnya Direktur Utama PT Inovasi Desa Nusantara, Sholikin, serta jajaran PPSDM Migas. Menurutnya, tanpa adanya inisiatif dan semangat kolaboratif dari seluruh pihak, acara penandatanganan ini tidak akan terwujud.
Beliau menegaskan bahwa kerjasama ini tidak hanya bermanfaat bagi lembaga yang terlibat, tetapi juga akan memberikan dampak positif yang lebih luas, terutama bagi masyarakat. Sinergi ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di sektor energi dan sumber daya mineral.
Acara penandatanganan PKS di Gresik ini bukan sekadar prosesi formal, melainkan sebuah langkah strategis yang mempertemukan kepentingan empat pihak dalam visi yang sama: membangun manusia-manusia unggul di sektor geologi, mineral, batubara, dan migas. Dengan adanya komitmen ini, diharapkan lahir generasi tenaga kerja yang mampu mengawal masa depan energi dan pertambangan Indonesia dengan lebih profesional, inovatif, dan berintegritas. (EP)