BPSDM ESDM Mengajak Pegawai Untuk Waspada Terhadap Penyakit Fatty Liver

BPSDM ESDM Mengajak Pegawai Untuk Waspada Terhadap Penyakit Fatty Liver
11 Sep, 2024

BPSDM ESDM Mengajak Pegawai Untuk Waspada Terhadap Penyakit Fatty Liver

11 September 2024 | Seputar BPSDM ESDM

Dalam rangka menjaga efektivitas kinerja, salah satu faktor penting yang harus dijaga adalah kesehatan dari para pegawai. Dalam rangka menjaga kesehatan pegawainya, BPSDM ESDM bersama dengan Dharma Wanita Persatuan BPSDM ESDM pada hari Rabu (11/9) bertempat di gedung Sekretariat BPSDM ESDM, mengadakan Seminar Kesehatan dengan pokok bahasan Fatty Liver (Perlemakan Hati) serta Bantuan Hidup Dasar Pada Henti Jantung.

Dalam sambutannya, Sekretaris BPSDM ESDM Wakhid Hasyim menyambut baik seminar ini seraya menyampaikan bahwa ini merupakan salah satu kegiatan preventif agar para pegawai dapat terhindar dari gangguan Fatty Liver . ”Seminar ini dilaksanakan sebagai langkah preventif agar para pegawai di lingkungan BPSDM ESDM memahami resiko serta dapat mengambil langkah-langkah pencegahan terkait Fatty Liver” jelas Wakhid.

Selanjutnya Sekretaris BPSDM ESDM mengajak agar para pegawai dapat menerapkan pola hidup yang sehat untuk mengurangi resiko. ”Salah satu kegiatan rutin kita dalam rangka menjaga kesehatan sekaligus mempererat kebersamaan adalah senam bersama tiap hari jumat” lanjutnya.

Senada dengan Sekretaris BPSDM ESDM, Ketua Unit Pelaksana DWP BPSDM, Lina Prahoro turut menekankan bahwa seminar ini dilaksanakan agar semua pegawai paham atas penyakit Fatty Liver serta dapat mengambil langkah-langkah pencegahan.

Sesuai medical check up yang dilakukan terhadap para pegawai Sekretariat BPSDM ESDM, dimana ditemukan bahwa 35% dari jumlah pegawai memiliki gangguan Fatty Liver dalam berbagai tahap. Hasil tersebut berbanding lurus dengan studi global dimana 30% dari penduduk di dunia mengidap penyakit Fatty Liver.

Dr. Randy Adiwinata, Sp. PD. sebagai pembicara menyampaikan bahwa terdapat empat tahap kerusakan Liver / hati yang apabila tidak tertangani dengan baik dapat berpotensi untuk menyebabkan kanker hati. ”Tahap kerusakan dimulai dengan perlemakan hati, selanjutnya peradangan hati. Apabila tidak tertangani, 20-50% dapat menjadi sirosis dalam waktu 10 tahun kedepan, dan selanjutnya berpotensi untuk menyebabkan kanker hati” jelas dr. Randy.

Beberapa gejala yang harus diwaspadai dari gangguan Liver / hati adalah mata kuning, urin yang berwarna kecoklatan, yang disertai dengan mual dan muntah serta sakit perut. Dilanjutkan oleh dr. Randy bahwa kelompok yang rentan terhadap penyakit Liver adalah yang memiliki penyakit obesitas, diabetes, mengkonsumsi alkohol secara berlebih, memiliki riwayat kolesterol tinggi, serta kurang beraktivitas fisik.

Sebagai penutup, dr. Randy mengingatkan agar peserta dapat menjaga pola hidup yang sehap serta selalu waspada apabila mengalami salah satu gejala penyakit Liver / hati agar dapat segera memeriksakan diri untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih besar.

ITC