Bandung, 7 Oktober 2025 – Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi, Mineral dan Batubara (PPSDM Geominerba) kembali menyelenggarakan Pelatihan dan Sertifikasi Pengawas Operasional Pertama (POP) untuk PT Saptaindra Sejati Angkatan V. Acara pembukaan pelatihan ini berlangsung di Gedung Pelatihan PPSDM Geominerba Bandung pada 7 Oktober 2025, dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Kepala PPSDM Geominerba, Dwi Anggoro Ismukurnianto, serta manajemen dan peserta pelatihan dari PT Saptaindra Sejati.
Pelatihan ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja di sektor pertambangan, khususnya dalam hal Pengawasan Operasional. Sebagai pengawas operasional pertama, peserta pelatihan akan memegang peran penting dalam pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta pengawasan kegiatan operasional pertambangan.
Pelatihan ini diselenggarakan berdasarkan Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran PPSDM Geominerba Nomor 422 K/DL.06.01/BPG/2025 yang mengatur tentang pelaksanaan pelatihan ini selama 4 hari dari 7 hingga 10 Oktober 2025.
Dalam sambutannya, Dwi Anggoro Ismukurnianto, menekankan pentingnya pengembangan kompetensi pengawas operasional sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan praktisi pertambangan yang berkompeten dan terampil. “Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan operasional sangat bergantung pada kompetensi dan kualitas sumber daya manusia. Program pelatihan ini merupakan langkah konkret untuk mempersiapkan pengawas yang memiliki kemampuan teknis yang sesuai dengan standar yang ditetapkan,” ujarnya.
Beliau juga menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung pelaksanaan kaidah pertambangan yang baik sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2018 yang mewajibkan setiap perusahaan pertambangan untuk memiliki tenaga pengawas operasional yang kompeten.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan praktisi pertambangan dalam mematuhi peraturan keselamatan yang sangat krusial dalam setiap tahap operasional. Dengan adanya pelatihan ini, peserta diharapkan tidak hanya siap untuk melewati ujian sertifikasi, tetapi juga mampu menghadapi tantangan di lapangan dan menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dalam mengelola K3 dan keselamatan lingkungan pertambangan. (EP)