Bandung, 2 Oktober 2025 – Pemerintah Indonesia dan Konfederasi Swiss memperkuat komitmennya dalam transisi energi melalui penandatanganan Renewable Energy Skills Development (RESD) Fase II di Politeknik Manufaktur Bandung (POLMAN). Kolaborasi ini melanjutkan keberhasilan RESD Fase I (2020–2025) yang telah menghasilkan 450 lulusan Sarjana Terapan energi terbarukan, 386 teknisi PLTS, serta peningkatan kapasitas dosen dan instruktur di 5 politeknik negeri dan 10 balai pelatihan.
Penandatanganan dilakukan oleh Kepala BPSDM ESDM Prahoro Yulijanto Nurtjahyo dan Head of Operations SECO Philipp Orga, disaksikan oleh Federal Councillor Guy Parmelin, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung, dan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie. Hadir pula Dubes Swiss untuk Indonesia Olivier Zehnder, Kepala Pusat PPSDM KEBTKE selaku Ketua Unit Pengimplementasian Proyek RESD, Direktur Politeknik Energi dan Mineral Akamigas Erdila Indriani, Direktur Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung Imelda Hutabarat, delegasi bisnis Swiss, serta para mitra akademik dan industri energi terbarukan.
Federal Councillor Swiss, Guy Parmelin, menyambut gembira kelanjutan kemitraan yang telah terjalin lebih dari 50 tahun ini, menegaskan komitmen Swiss untuk berbagi keahlian mereka di sektor energi bersih.
Sementara itu, Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menyoroti bahwa mencapai target Net-Zero Emission 2060 memerlukan investasi tidak hanya pada infrastruktur, tetapi juga pada sumber daya manusia yang berkualitas. Yuliot juga mengapresiasi dukungan Swiss sebagai sinergi vital dalam mempercepat pencapaian target bauran energi terbarukan nasional.
RESD Fase II akan berlangsung selama 3,5 tahun (2025–2028) untuk memperkuat pendidikan formal, pelatihan kompetensi, serta promosi energi terbarukan di 10 politeknik negeri dan 9 balai pelatihan. Dukungan dari Swiss meliputi hibah peralatan praktikum PLTS berstandar industri, pengembangan kurikulum, serta pelatihan teknis, pelatihan teknis dan pedagogis bagi dosen dan instruktur balai pelatihan oleh tenaga ahli dari Swiss, pengembangan platform digital platform digital Renewable Energy Indonesia (https://renewableenergy.id) serta penguatan promosi kesetaraan gender dalam energi terbarukan.
Proyek RESD yang berdurasi 8 tahun ini diharapkan mampu menciptakan tenaga kerja Indonesia yang kompeten dan berdaya saing global, sekaligus menjadi pilar penting dalam kemitraan Indonesia-Swiss untuk mewujudkan cita-cita energi bersih yang berkelanjutan.