Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) secara resmi membuka program
pelatihan dan sertifikasi bagi 40 calon tenaga kerja dari Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sorong. Kegiatan ini akan
berlangsung di PPSDM Migas, dengan pelatihan pada tanggal 14 Juli hingga 06
Agustus 2025, dilanjutkan dengan uji sertifikasi pada 07 hingga 08 Agustus
2025.
Koordinator Pelaksanaan
Pengembangan SDM PPSDM Migas, FX Yudhy Triyono, dalam sambutannya menekankan
urgensi program ini.
"Kabupaten Sorong merupakan
kabupaten yang memiliki potensi sumber daya alam minyak dan gas bumi yang
melimpah dengan dilaksanakannya kegiatan eksplorasi hingga eksploitasi. Atas
dasar tersebut, tentunya dibutuhkan tenaga kerja yang kompeten, terutama tenaga
kerja lokal daerah, sehingga tidak hanya meningkatkan kualitas hidup bagi
masyarakat Kabupaten Sorong, tetapi juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Sorong sendiri," jelas FX Yudhy Triyono.
Ia menambahkan bahwa
pengembangan kompetensi merupakan kunci untuk mengembangkan kompetensi SDM
lokal.
"Salah satu upaya untuk
mengoptimalkan kompetensi tenaga kerja lokal tersebut adalah melalui
pengembangan sumber daya manusia melalui kegiatan pelatihan. Selain
pengembangan kompetensi melalui pelatihan, tentunya diperlukan juga bukti
kompetensi yang berlaku secara nasional maupun internasional. Oleh karena itu,
diperlukan kegiatan uji kompetensi dengan keluaran berupa sertifikat kompetensi
sebagai legitimasi bahwa tenaga kerja tersebut memiliki keunggulan
kompetitif," lanjutnya.
Program ini mencakup tiga bidang
kompetensi vital, yaitu Operator Lantai Perawatan Sumur, Scaffolding Tingkat
Operator, dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Level Operator. Pembukaan
pelatihan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Sorong, Marthen Nebore.
Kerja sama pengembangan
kompetensi antara PPSDM Migas dan Disnakertrans Kabupaten Sorong ini bertujuan
agar seluruh peserta memiliki kompetensi yang sesuai dengan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Diharapkan, program ini dapat menciptakan
tenaga kerja yang tidak hanya siap pakai, tetapi juga memiliki sertifikat
kompetensi yang diakui secara nasional maupun internasional, sekaligus
mendukung kemajuan sektor migas dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten
Sorong.