Pelatihan Teknis PLTS) Rooftop digelar Untuk Umum dan Industri Bersama PPSDM KEBTKE

Pelatihan Teknis PLTS) Rooftop  digelar Untuk Umum dan Industri Bersama PPSDM KEBTKE
07 Feb, 2025

Pelatihan Teknis PLTS) Rooftop digelar Untuk Umum dan Industri Bersama PPSDM KEBTKE

07 February 2025 | Seputar BPSDM ESDM



Jakarta, 7 Februari 2025 – Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) menyelenggarakan Pelatihan Teknis Studi Kelayakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Rooftop secara daring melalui aplikasi Zoom pada 6–7 Februari 2025. Pelatihan ini menghadirkan Todo Hotma Tua Simarmata, S.T., M.Sc., dan Ahmad Khulaemi, S.Pd., M.Pd., yang merupakan Widyaiswara dari PPSDM KEBTKE, sebagai narasumber utama.


Elin Lindiasari, selaku Koordinator Penyelenggaraan Sarana dan Prasarana Pengembangan Sumber Daya Manusia, menyampaikan bahwa PPSDM KEBTKE merupakan badan layanan umum yang menyediakan jasa pelatihan tidak hanya bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), tetapi juga bagi industri dan masyarakat umum. “Kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi para peserta serta kepada instansi pengirim yang telah mempercayakan PPSDM KEBTKE dalam penyelenggaraan pelatihan ini,” ujar Elin.


Pentingnya Studi Kelayakan PLTS Rooftop


Studi kelayakan PLTS Rooftop merupakan analisis yang dilakukan sebelum membangun sistem pembangkit listrik tenaga surya atap. Studi ini bertujuan untuk memastikan proyek layak secara teknis, finansial, dan lingkungan. Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan wawasan mengenai berbagai aspek yang perlu dipertimbangkan dalam studi kelayakan PLTS Rooftop.


Elin Lindiasari menambahkan bahwa materi pelatihan mencakup aspek teknis, finansial, regulasi dan perizinan, serta aspek lingkungan dan sosial. Salah satu aspek penting dalam studi kelayakan adalah pengukuran potensi radiasi matahari di lokasi proyek. Data ini digunakan untuk menentukan jumlah panel surya yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan listrik. “Melalui pelatihan ini, narasumber akan berbagi wawasan serta berdiskusi mengenai seluruh aspek tersebut,” tambahnya.




Ahmad Khulaemi, dalam sesi materinya, menjelaskan bahwa studi keteknikan PLTS atap merupakan analisis teknis yang dilakukan sebelum pemasangan sistem PLTS untuk memastikan desain yang optimal, efisiensi operasi, serta kepatuhan terhadap standar keselamatan. Ia menekankan pentingnya survei potensi lokasi, yang bertujuan mengumpulkan informasi mendetail mengenai klien dan lokasi pemasangan agar desain sistem PV rooftop dapat dirancang secara optimal.


“Survei lokasi ini sangat penting. Formulir survei harus diisi dengan data yang memadai untuk menghasilkan desain sistem PLTS atap yang optimal, baik secara teknis maupun finansial bagi klien,” jelas Ahmad.


Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta mengenai perencanaan dan implementasi PLTS Rooftop, sehingga sistem yang dipasang dapat memberikan manfaat maksimal dengan biaya dan risiko yang terkendali.