Industri
energi Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar dalam menyikapi perubahan
paradigma energi global, dimana pada saat ini tengah berlangsung transformasi
hijau dari semula berbasis fosil menuju sumber energi berkelanjutan. Proses
transformasi hijau ini akan membuka sektor tenaga kerja baru yang disebut
dengan Green Jobs.
Untuk menjawab tantangan tersebut, BPSDM ESDM bekerjasama dengan GESIT pada hari Selasa (3/12) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Pemetaan Kompetensi Subsektor Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) yang merupakan bagian dari rangkaian acara Human Capital Summit yang akan dilaksanakan pada bulan Juni 2025.
Dalam
laporannya, Sekretaris BPSDM ESDM, Wakhid Hasyim menyampaikan bahwa kegiatan
ini merupakan tindaklanjut pemetaan kompetensi dalam rangka mempersiapkan data
untuk dokumen policy framework yang akan menjadi panduan dalam
pengembangan sumber daya manusia di sektor energi. ”FGD hari ini melibatkan tim
teknis yang terdiri dari perwakilan Direktorat Teknis di lingkungan Kementerian
ESDM, Kementerian/Lembaga mitra yang terkait dengan pengembangan SDM dalam hal
ini Kementerian Perindustrian, kementerian Tenaga Kerja, Bappenas dan BNSP
serta Perwakilan dari Badan Usaha Sektor ESDM”.
Senada dengan Wakhid, Kepala BPSDM ESDM, Prahoro Nurtjahyo menegaskan bahwa kegiatan FGD ini merupakan momentum yang penting dimana hasil pemetaan kompetensi akan menjadi pokok bahasan pada forum Human Capital Summit ke 2 yang akan dilaksanakan bulan Juni 2025. ” Hasil dari Human Capital Summit adalah menyiapkan policy framework terkait pengembangan kompetensi SDM di sektor energi. Sangat penting bagi kita untuk melihat gambaran nanti seperti apa. Upaya kita akan menjadi sia-sia apabila tidak mampu meng-adopt apa yang kita laksanakan” jelas Prahoro.
Prahoro
melanjutkan bahwa untuk mendapatkan hasil yang maksimal, perlu peran aktif dari
semua stakeholder bidang energi agar kebijakan yang dibuat tepat sasaran agar
dapat menjawab isu substansi yang menjadi pokok permasalahan. ” Bagi semua yang
hadir di hari ini, mari kita mencetak blueprint yang akan memberikan warna yang
berbeda bagi negara kita terutama di sektor energi. Perlu diingat bahwa yang
kita buat hari ini belum tentu akan kita langsung panen menikmati hasilnya,
tapi kalau kita tidak menanamnya hari ini kita tidak akan pernah panen hasil
positif” tutup Prahoro.
Salah
satu instrumen penting untuk promosi Green jobs adalah pemetaan pekerjaan
sektoral untuk green jobs, terutama untuk mendukung transformasi hijau di
sektor energi dari semula berbasis fosil menuju sumber energi berkelanjutan.
GESIT mendukung pengembangan pekerjaan green jobs di sektor energi dan sumber
daya mineral sebagai dasar untuk transformasi hijau melalui kerja sama dengan
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM
ESDM) serta penugasan konsultan untuk mengidentifikasi green jobs yang
potensial serta proyeksi kebutuhannya.
Untuk
memastikan validitas dan kelayakan peta okupasi, konsultan didukung oleh tim
kecil (Working Group) yang difasilitasi oleh Kementerian, yang terdiri
dari perwakilan dari direktorat terkait, yang terdiri atas ketenagalistrikan,
energi terbarukan, minyak dan gas bumi, sumber daya mineral, dan geologi.
Working Group tersebut akan mendukung kinerja konsultan melalui pengumpulan
data serta menghubungkan konsultan dengan pemangku kepentingan.
ITC