Kepala PPSDM KEBTKE sebagai Keynote Speaker Webinar “Gender and Inclusion for Sustainability: Beyond Reporting

Kepala PPSDM KEBTKE sebagai Keynote Speaker Webinar “Gender and Inclusion for Sustainability: Beyond Reporting
17 Des, 2021

Kepala PPSDM KEBTKE sebagai Keynote Speaker Webinar “Gender and Inclusion for Sustainability: Beyond Reporting

17 December 2021 | Seputar BPSDM ESDM


Program Mentari (A UK-Indonesia Low Carbon Energy Partnership) menyelenggarakan Webinar “Gender and Inclusion for Sustainability: Beyond Reporting diselenggarakan secara online melalui aplikasi zoom (15/12/2021).


Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) Laode Sulaeman mendapatkan mandat sebagai Keynote Speaker Webinar “Gender and Inclusion for Sustainability: Beyond Reporting.


Disampaikan oleh Laode, bahwa Kementerian ESDM dan Kedutaan Besar Inggris Jakarta telah menandatangi Mou pada bulan Februari tahun 2019 mengenai kerjasama pengembangan energi rendah karbon, hal ini ditindaklanjuti dengan penandatangan perjanjian dan implementasi antara kedua belah pihak pada bulan Mei tahun 2020 dan peluncuran program pada bulan Juli tahun 2020 untuk memfasilitasi kerjasama pengembangan energi rendah karbon di Indonesia bertajuk program mentari.


Bahwa Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang diwujudkan dalam embassy Indonesia dengan target pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030 atau 41% dengan bantuan internasional, komitmen Indonesia terhadap perubahan iklim dunia kemudian ditingkatkan kembali dengan target net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat dengan dubungan pihak internasional, dalam peta jalan transisi energi menuju net zero emission periode 2021 sampai dengan 2060 strategi utama yang dilakukan dari sisi supply antara lain meningkatkan pengembangan pembakit energi baru terbarukan dengan prioritas pada energi surya. Pada tahun 2060 kontribusi energi baru terbarukan ditargetkan akan bisa mencapai 100% yang didominasi oleh tenaga surya, hydro, dan angin, tutur Laode


Sebagai upaya dalam pencapaian target energi baru terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025 dan pemenuhan komitmen Indonesia pada tahun 2030, selanjutkan Kementerian ESDM telah mengesahkan green RUPTL 2021-2030. Dalam RUPTL ini pembangkit energi baru terbarukan yang direncanakan akan dikembangkan hingga tahun 2030 sebesar 20,9 Giga Wat atau sebesar 51,6% dari total kapasitas pembangkit yang akan dibangun, penambahan kapasitas energi baru terbarukan ini didominasi oleh PLTA, PLTS, dan PLTP (Air, Surya, dan Panas Bumi), ungkap Laode


Transisi energi menuju net zero emission tentunya membutuhkan identifikasi sumber daya energi, infrastruktur dan teknologi energi, tentunya alokasi pembiayaan yang sesuai dan hal yang paling penting adalah ketersediaan sumber daya manusia yang terampil dan berkualitas di setiap tahapan projek energi. Pengembangan sumber daya manusia telah ditetapkan sebagai program prioritas nasional yang pertama oleh Bapak Presiden, penguasaan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan teknologi telah menjadi perhatian utama pemerintah, tentunya hal ini adalah tugas yang lebih besar daripada pemecahan masalah penyediaan energi itu sendiri.


Terkait hal tersebut kami menyambut baik hubungan dan inisiatif kerjasama internasional sehingga rencana strategis dan arah kebijakan pemerintah Indonesia terkait penguatan sumber daya manusia khususnya untuk pengembangan EBT dalam rangka mendukung program net zero emission dapat menjadi fokus atau acuan bagi mitra internasional dalam memberikan dukungan kepada Indonesia. 


Lanjut Laode, Pengaruh keutamakan gender merupakan strategi mengintegrasikan persfektif gender dalam pembangunan yang dimulai dari perencanaan, pengangggaran, pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi seluruh kegiatan program dan kegiatan pembangunan. Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2000 tentang pengarusutamakan gender dalam pembangunan nasional mengamanatkan bahwa pengarusutamakan gender ke dalam proses pembangunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan fungsional semua instansi dan lembaga pemerintah di tingkat pusat maupun daerah.


Selanjutnya sesuai dengan amanat intruksi tersebut kementerian dan lembaga pemerintah berkewajiban untuk mengintegrasikan pengalaman aspirasi kebutuhan dan permasalahan perempuan dan laki-laki serta kelompok yang termajinalkan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi dari seluruh kebijakan program dan kegiatan diberbagai bidang kehidupan dan pembangunan.


Kembali lagi bahwa energi memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan masa depan, energy adalah sarana untuk mendukung pembangunan sosial dan ekonomi manusia, energy juga merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk meningkatkan kwalitas hidupnya, kalau kita lihat Kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak bersama dengan Institute for Essential Services Reform pada tahun 2017 telah menyusun 2 kajian terkait integrasi gender didalam sektor ebt serta panduan integrasi gender untuk akses dana alokasi khusus pembangunan pembangkit listrik skala kecil. Hasil kajian tersebut menyatakan bahwa aspek gender dan inklusi dalam energi terbarukan pada tingkat program dan kebiajakan sebenarnya sudah lengkap, namun belum maksimal disisi implementasi itu sebabnya penting untuk dapat menurunkan indicator gender dan inklusi ke level kegiatan, apabila hal ini tidak dilakukan maka akan terjadi ketimpangan dan inklusi masih akan terjadi.


Beberapa isu yang menjadi perhatian utama terkait gender inklusi dan energi diantaranya adalah: 

Dalam upaya melistriki daerah pedesaan peran perempuan lokal masih belum besar, mengambangkan energi terbarukan di daerah perlu menggandeng kelompok dan organisasi perempuan lokal, distabilitas, 

Dalam mengembangkan energi terbarukan di daerah, perlu menggandeng kelompok dan organisasi perempuan lokal, disabilitas, pemuda dan kelompok marjinal lainnya.

Perempuan dan kelompok marjinal perlu dilibatkan lebih jauh dalam hal pemanfaatan energi untuk kegiatan dan usaha peningkatan perekonomian, tidak hanya sebatas urusan domestik. 

Selain itu, peran perempuan dan kelompok marjinal di bidang penyusunan kebijakan dan pengembangan industri energi skala besar juga perlu dipertimbangkan. 


Pada kesempatan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada program Mentari dan British Embassy Jakarta atas kerjasamanya sehingga acara ini dapat terselenggara dengan baik, tutup Laode.


PPSDM KEBTKE TANGGUH PENUH ENERGI!

kerja CEPAT, CERMAT, PRODUKTIF

Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK)

Informasi pelatihan, sertifikasi, dan jasa umum:

Sdr. Akhir Setiadi (HP.0856-4985-8447),

Sdr. M. Zuhud Andrya (HP.0819-0770-3764),

Sdr. Zulfa (HP.0823-7604-1564),

Sdr. Nico Juni Ferson (HP. 0811-8123-490)

Sdr. Hari Zana (HP.0812-8110-2149),

Sdr. Anggit (HP. 0852-8804-0600)

Email: informasi.ppsdmkebtke@esdm.go.id

Web https://ppsdmkebtke.esdm.go.id/

(SA)