Trend
pemanfaatan gas bumi di Indonesia makin meningkat terlebih misi improvement gas
bumi pada Ketahanan Energi Nasional tahun 2003 menyebutkan bahwa penggunaan gas
bumi harus seimbang antara kebutuhan domestic dan impor. Selain itu pemerintah
juga meminta untuk memprioritaskan penggunaan gas bumi yang mempunyak efek
ganda untuk masyarakat Indonesia.
Seperti
diketahui bahwa potensi gas Indonesia sangat besar. Target bauran energi pada
tahun 2025 adalah batubara sebesar 33%, gas sebanyak 30%, minyak bumi sebesar
20%, serta energi terbarukan sejumlah 17%.
Adanya
perubahan paradigma dari dominasi minyak ke gas dengan semakin berkurangnya
sumber dan produksi minyak bumi serta ditemukannya cadangan gas bumi yang
besar, hal inilah yang menjadikan PPSDM Migas sebagai pusat pengembangan SDM
yang berfokus pada sub sector minyak dan gas bumi menyelenggarakan pelatihan
yang berjudul Gas Pipeline Hydraulics.
Arlucky
Novandi, pengajar pada pelatihan ini menyatakan pentingnya para pengajar dari
PPSDM Migas untuk mengikuti pelatihan ini.
“PPSDM
Migas mengadakan pelatihan tentang Gas Pipeline Hydraulics ini untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ASN (Aparatur Sipil Negara) tentang gas
khususnya agar mereka mampu melakukan evaluasi profil gas yang mengalir di pipa
kepada widyasiwara maupun instruktur di PPSDM Migas,” ungkapnya.
Pelatihan
yang dimulai pada Senin (11/10/21) ini, menurut Arlucky akan banyak membahas
dan berdiskusi tentang properties dari gas yang mengalir di pipa, penggunaan
beberapa persamaan gas yang mengalir di pipa, persamaan Line Pack untuk
menghitung volume gas statis di pipa, menentukan besaran tekanan yang
diperlukan untuk mendistribusikan gas di pipa, menentukan tekanan gas yang
diperlukan bila terdapat banyak percabangan berbentuk seperti looping,
menentukan besaran temperature di gas pada titik tertentu di pipa, dan
menentukan besaran nilai keekonomian dari pipa gas.
“Pelatihan
selama tiga hari ini menyasar untuk level supervisor sehingga sasaran akhirnya
adalah tersedianya ASN yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan memadai dalam
kegiatan mengevaluasi profile gas di pipa. Pelatihan ini terdiri dari 24 jam
pelajaran dengan menerapkan protokol kesehatan,” tambahnya.
Tags :