
Jakarta, 15 Desember 2025 — Upaya mempercepat transisi menuju energi bersih tidak hanya bergantung pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada kesiapan sumber daya manusia yang mengoperasikannya. Menjawab kebutuhan tersebut, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) menyelenggarakan Pelatihan Teknis dan Sertifikasi Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Kegiatan yang berlangsung di PPSDM KEBTKE, Ciracas, Jakarta Timur ini resmi dibuka pada Senin (15/12). Pembukaan dilakukan oleh PJS Manager CSR PT Pertamina (Persero), Lilik Hardiyanto, yang menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina dalam menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan, khususnya dalam mendukung pengembangan energi bersih dan peningkatan kapasitas masyarakat di daerah.

“Pertamina tidak hanya berfokus pada bisnis, tetapi juga memiliki kewajiban sosial untuk hadir dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Program sertifikasi operator PLTS ini diharapkan dapat mendukung keberlanjutan pengoperasian PLTS di berbagai wilayah Indonesia,” ujar Lilik Hardiyanto.
Sementara itu, sambutan PPSDM KEBTKE disampaikan oleh Elin Lindiasari, selaku Koordinator Penyelenggaraan dan Sarana Prasarana Pengembangan SDM, yang mewakili Kepala PPSDM KEBTKE. Dalam sambutannya disampaikan bahwa pembangunan infrastruktur PLTS harus diimbangi dengan kesiapan sumber daya manusia yang kompeten agar fasilitas tersebut dapat beroperasi secara andal, aman, dan berkelanjutan.
“Operator PLTS perlu dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baik, serta pemahaman mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009. Hal ini penting untuk menjamin keandalan instalasi dan keselamatan operator maupun masyarakat,” ungkap Elin Lindiasari.

Pelatihan dan sertifikasi ini diikuti oleh 40 peserta operator atau local hero yang berasal dari berbagai daerah penerima manfaat program CSR PLTS Pertamina. Para peserta dibagi ke dalam dua kelas dan akan mengikuti rangkaian kegiatan selama lima hari. Pelatihan teknis dilaksanakan pada 15–16 Desember 2025, dilanjutkan dengan uji sertifikasi kompetensi pada 17–19 Desember 2025.
Materi yang diberikan mencakup Regulasi Ketenagalistrikan, Metodologi Sertifikasi Kompetensi Ketenagalistrikan, Sistem dan Komponen PLTS, hingga tata cara Pengoperasian PLTS. Adapun proses sertifikasi dilakukan melalui uji tulis, uji praktik, dan wawancara yang dinilai langsung oleh asesor kompetensi.
Melalui kolaborasi ini, PPSDM KEBTKE dan PT Pertamina (Persero) berharap dapat melahirkan operator PLTS yang andal, terampil, dan tersertifikasi. Dengan demikian, pengelolaan pembangkit listrik tenaga surya di daerah dapat berlangsung optimal, berkelanjutan, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan