Bandung, 2 Oktober 2025 – Pemerintah Indonesia bersama Konfederasi Swiss kembali memperkuat kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang energi terbarukan melalui peluncuran Renewable Energy Skills Development (RESD) Fase II. Penandatanganan kerja sama ini berlangsung di Aula Rupantama Politeknik Manufaktur Bandung (POLMAN).
RESD Fase II merupakan kelanjutan dari fase pertama yang sukses dilaksanakan pada 2020–2025. Program ini telah menghasilkan ratusan lulusan sarjana terapan teknik energi terbarukan, teknisi PLTS, serta penguatan kapasitas dosen dan instruktur di politeknik maupun balai pelatihan.
Dokumen kerja sama ditandatangani oleh Kepala BPSDM ESDM, Prahoro Yulijanto Nurtjahyo, dan Head of Operations SECO, Philipp Orga, dengan disaksikan oleh Federal Councillor Swiss Guy Parmelin, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung, serta Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie.
Dalam sambutannya, Guy Parmelin menekankan bahwa investasi pada sumber daya manusia menjadi kunci inovasi sekaligus percepatan transisi energi bersih. Sementara itu, Wamen ESDM Yuliot Tanjung menyampaikan bahwa RESD Fase II sejalan dengan peta jalan transisi energi nasional menuju Net-Zero Emission 2060.
Selama tiga setengah tahun (2025–2028), RESD Fase II akan melibatkan 10 politeknik negeri dan 9 balai pelatihan di bawah Kementerian ESDM serta Kementerian Ketenagakerjaan. Program ini difokuskan pada pengembangan kurikulum, peningkatan kompetensi dosen dan instruktur, hibah peralatan praktikum berstandar industri, serta penguatan kolaborasi dengan dunia usaha dan industri.
Selain itu, proyek ini juga mendorong kesetaraan gender dan pemanfaatan teknologi digital melalui pengembangan platform renewableenergy.id sebagai pusat informasi pembelajaran dan peluang kerja di sektor energi terbarukan.