Pertamina Buktikan Kualitas Oktan Produk Pertamax Lewat Uji Standar di Laboratorium Minyak Bumi PPSDM Migas

Pertamina Buktikan Kualitas Oktan Produk Pertamax Lewat Uji Standar di Laboratorium Minyak Bumi PPSDM Migas
12 Agu, 2025

Pertamina Buktikan Kualitas Oktan Produk Pertamax Lewat Uji Standar di Laboratorium Minyak Bumi PPSDM Migas

12 August 2025 | Seputar BPSDM ESDM



Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) menerima kunjungan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT), yang dipimpin oleh Area Manager Communication, Relation, and CSR Taufiq Kurniawan pada Kamis, 31 Juli 2025.

 

Rombongan Pertamina Patra Niaga JBT diterima langsung oleh Koordinator Sarana Teknik Minyak dan Gas Bumi PPSDM Migas, Yoeswono, dan jajarannya.

 

Taufiq Kurniawan menegaskan bahwa pengujian oktan yang akurat memerlukan alat yang kompleks, yaitu mesin CFR F1 (engine).

 

"Hari ini kami bekerja sama dengan PPSDM Migas melakukan pengujian oktan untuk produk Pertamax menggunakan alat CFR F1 (engine). Ini sekaligus untuk mengedukasi kepada masyarakat tentang pengujian oktan dengan metode yang benar sehingga masyarakat paham bahwa pengujian oktan itu tidak sesederhana menggunakan alat portable yang biasa beredar videonya di media sosial," ujar Taufiq.

 

Sahadad, Manajer Teknis Laboratorium Minyak Bumi PPSDM Migas, menjelaskan secara rinci prosedur pengujian RON (Research Octane Number) yang sesuai dengan standar ASTM D2699-23. Prosedur dimulai dari persiapan sampel yang didinginkan, persiapan mesin uji CFR F1 selama satu jam, hingga standardisasi alat menggunakan Toluene Standardization Fuel (TSF) dan metode bracketing dengan Low Reference Fuel (LRF) dan High Reference Fuel (HRF).

 

"Jika hasil perhitungan RON TSF dari pengujian ini berada dalam toleransi ± 0,3 dari TSF yang dibuat, maka mesin CFR F1 dinyatakan sudah terstandarisasi dan siap digunakan," jelas Sahadad.

 

“Pengujian sampel bensin dimulai dengan memperkirakan nilai oktan sampel, dilanjutkan dengan pengujian bracketing menggunakan PRF (Primary Reference Fuel) untuk mendapatkan intensitas knock yang akurat.

 

Hasil akhirnya kemudian dihitung dan dilaporkan dalam Laporan Hasil Uji (LHU) sesuai prosedur standar operasional,” imbuh Manajer Teknis Laboratorium Minyak Bumi PPSDM Migas ini.

 

Taufiq menutup penjelasannya bahwa Pertamina melakukan pengujian sampel Pertamax yang diambil dari SPBU 4458301 Sidomulyo Cepu untuk diuji di Laboratorium Pengujian PPSDM Migas.

 

"Hasilnya sangat memuaskan, di mana produk Pertamax tersebut menunjukkan nilai oktan 92,1 yang berarti "on-spec" atau bahkan melebihi spesifikasi minimal oktan 92. Ini membuktikan bahwa produk Pertamina sebetulnya melewati serangkaian pengujian berlapis," tutup Taufiq.

 

Kolaborasi antara Pertamina Patra Niaga Regional JBT dan PPSDM Migas ini menunjukkan sinergi positif antara industri dan lembaga pemerintah dalam menjamin kualitas produk bahan bakar. Melalui kunjungan edukatif dan pengujian produk secara transparan, kedua belah pihak menegaskan komitmen mereka untuk memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat, sekaligus memperkuat kepercayaan publik terhadap kualitas produk Pertamina yang terjamin melalui serangkaian pengujian standar yang ketat. Kerja sama ini diharapkan terus berlanjut untuk mendukung layanan yang prima dan transparan bagi konsumen.

Tags :