Jakarta, Kamis 7 Agustus 2025 - Politeknik Energi dan Pertambangan (PEP) Bandung dan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur (PPSDMA) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan CNGR Indonesia di Gd. Widjajono Partowidagdo BPSDM ESDM.
Acara dihadiri oleh perwakilan dari kedua belah pihak. Dari Kementerian ESDM, hadir Kepala Pusat Pengembangan SDM Aparatur, Direktur PEP Bandung, Wakil Direktur PEP Bandung, para Koordinator, dan Subkoordinator di lingkungan BPSDM ESDM. Sementara itu, dari CNGR Indonesia, hadir Chen Wangxiang (General Manager CNGR Indonesia), Magdalena Veronika (Director of Public Relations CNGR Indonesia), Zhao Fang (Head of Manager Indonesia Region) serta pejabat terkait lainnya.
CNGR dikenal sebagai perusahaan terkemuka di dunia dalam industri material energi baru. Mereka menjadikan inovasi teknologi sebagai prioritas utama dan berfokus pada material pembuatan baterai kendaraan listrik. Dengan strategi tersebut, CNGR telah berhasil membangun dan mengembangkan 11 basis industri besar secara global untuk mengintegrasikan sumber daya dan melayani pelanggan di seluruh dunia. Bukti kepemimpinan pasar mereka terlihat dari produk prekursor ternary dan bahan kobalt oksida yang telah menduduki peringkat pertama dalam ekspor global selama lima tahun berturut-turut.
Kerja sama ini memiliki beberapa tujuan utama, termasuk meningkatkan kompetensi mahasiswa PEP Bandung dan pegawai Kementerian ESDM, mencetak dan menyiapkan SDM unggul, mewujudkan sinergi akademis dan industri, serta mendukung transisi energi di Indonesia. Secara spesifik, PKS ini berfokus pada subsektor hilirisasi mineral.
Dalam sambutannya mewakili Kepala Badan Pengembangan SDM ESDM, Bambang Utoro menyampaikan bahwa PKS yang ditandatangani oleh PEP Bandung dan PPSDM Aparatur dengan CNGR Indonesia merupakan wujud nyata dari komitmen kolaborasi yang telah terjalin sejak penandatanganan Nota Kesepahaman pada Oktober 2024. Ia menekankan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dan pegawai, mencetak SDM unggul, serta mewujudkan sinergi akademis dan industri dalam mendukung transisi energi di Indonesia. Lebih lanjut, Bambang Utoro juga menyebutkan bahwa pada tahun 2025 ini, program akan diikuti oleh enam mahasiswa PEP Bandung dan tiga ASN Kementerian ESDM, dan berharap program ini dapat berjalan dengan baik serta berkelanjutan di tahun-tahun mendatang.
Dari CNGR Indonesia, Chen Wangxiang menyampaikan menyambut hangat terhadap program magang ini. Melalui kerja sama dengan PEP Bandung dan PPSDM Aparatur, CNGR Indonesia meyakini bahwa mengikuti program magang di site Morowali akan memperoleh pengalaman langsung mengenai budaya kerja, tanggung jawab profesional, serta nilai-nilai keselamatan dan keberlanjutan yang diprioritaskan oleh CNGR Indonesia.
Dalam sesi wawancara terpisah, Magdalena Veronika, Director of Public Relations CNGR Indonesia, mengatakan kerja sama ini berawal dari kunjungan Menteri ESDM ke fasilitas terintegrasi perusahaan di Tiongkok. "Dari situ, lahirlah satu kesepakatan untuk dapat bersama-sama membangun capacity building terhadap sumber daya manusia, terutama di bidang transisi energi dan juga sumber daya mineral," ujar Magdalena Veronika. Ia menambahkan, program ini merupakan kelanjutan dari program Beasiswa Material Maju yang telah diberikan kepada 13 ASN KESDM pada Oktober tahun lalu, dan kini dikembangkan melalui program magang di PPSDM Aparatur dan pengembangan vokasi di PEP Bandung.
Terakhir, Magdalena Veronika mengungkapkan output yang diharapkan dari kerja sama ini. "Kami berharap dapat mendidik lebih banyak generasi-generasi muda Indonesia yang mempunyai ilmu dan juga skill yang relevan dalam memenuhi kebutuhan dari industri material maju untuk hilirisasi Indonesia dan juga untuk ketahanan energi di Indonesia," tutupnya.
Tags :