ASN Kementerian ESDM Ikuti Pelatihan Penyusunan Persetujuan Teknis Limbah Cair Migas di PPSDM Migas

ASN Kementerian ESDM Ikuti Pelatihan Penyusunan Persetujuan Teknis Limbah Cair Migas di PPSDM Migas
05 Agu, 2025

ASN Kementerian ESDM Ikuti Pelatihan Penyusunan Persetujuan Teknis Limbah Cair Migas di PPSDM Migas

05 August 2025 | Seputar BPSDM ESDM

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyelenggarakan pelatihan daring bertajuk Penyusunan Persetujuan Teknis Limbah Cair Migas pada 5–7 Agustus 2025. Kegiatan ini diikuti oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian ESDM sebagai langkah proaktif pemerintah dalam meningkatkan kapasitas dan pemahaman terkait pengelolaan limbah dari industri minyak dan gas bumi (migas).

Irine Yulianingsih, selaku pemimpin kursus (course leader) dalam pelatihan ini, menekankan pentingnya peran ASN dalam memastikan kepatuhan industri terhadap standar pengelolaan limbah.

"Dampak lingkungan dari industri migas sangatlah multidimensi, mulai dari aspek fisika-kimia, biologi, geologi lingkungan, hingga sosial-ekonomi," ujar Irine.

Ia menambahkan pelatihan ini bertujuan membekali ASN dengan pengetahuan dan keterampilan teknis sehingga mereka mampu menjadi garda terdepan dalam pengawasan dan pengendalian pencemaran lingkungan.

“Pelatihan ini menjadi krusial mengingat kompleksitas limbah yang dihasilkan oleh sektor migas, terutama limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), yang memerlukan penanganan khusus untuk mencegah dampak negatif terhadap lingkungan. Industri migas, mulai dari hulu hingga hilir, memang tak dapat dipisahkan dari penggunaan B3 serta potensi penghasilan limbah B3. Di satu sisi, industri ini memegang peran vital dalam memenuhi kebutuhan energi nasional dan menunjang kesejahteraan masyarakat. Namun, di sisi lain, keberadaan industri ini juga membawa risiko lingkungan yang signifikan,” tandasnya.

Pengelolaan limbah yang tidak tepat berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan yang luas, mengancam ekosistem, serta kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, regulasi dan pemahaman teknis yang mendalam sangat diperlukan untuk menyeimbangkan antara manfaat ekonomi dan tanggung jawab lingkungan.

Lebih lanjut, Irine menjelaskan dengan pemahaman yang komprehensif mengenai berbagai dampak ini, diharapkan para peserta dapat memastikan bahwa setiap kegiatan industri migas untuk meminimalkan risiko lingkungan dan sosial.

Penyelenggaraan pelatihan ini menunjukkan komitmen Kementerian ESDM melalui PPSDM Migas dalam membangun ASN yang kompeten dan berintegritas, khususnya dalam aspek lingkungan hidup. Irine Yulianingsih berharap bahwa para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam tugas sehari-hari.

“Kami berharap para peserta dapat menjadi agen perubahan yang mampu mendorong industri migas untuk beroperasi secara lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan, demi masa depan lingkungan yang lebih baik,” tutup Irine.