Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) kembali
menyelenggarakan salat Idul Adha 1446 Hijriyah yang khidmat di halaman kantor
PPSDM Migas pada Jumat, 6 Juni 2025. Acara tersebut dihadiri langsung oleh
Kepala PPSDM Migas, Waskito Tunggul Nusanto beserta keluarga, dan diikuti oleh
ratusan masyarakat Cepu serta sekitarnya. Salat Idul Adha kali ini dipimpin
oleh Ustadz Abdul Wahid sebagai imam dan khotib, yang dalam ceramahnya
menyampaikan pesan-pesan mendalam tentang makna Idul Adha dan semangat berbagi.
Dalam
khutbahnya, Ustadz Abdul Wahid menggarisbawahi esensi perayaan Idul Adha.
"Idul Adha sejatinya adalah bagi mereka yang telah menjalankan rukun haji
yang paling utama, yaitu wukuf di Arafah, atau bagi mereka yang telah
sungguh-sungguh melakukan ketaatan dan ibadah pada sepuluh hari pertama di
bulan Dzulhijjah. Merekalah yang sejatinya berbahagia," tuturnya.
Ia
melanjutkan bahwa hakikat hari raya bukan hanya kegembiraan bagi segelintir
orang. "Hari raya sejatinya bukanlah hari kegembiraan bagi sebagian orang.
Pada hari raya, semestinya yang berbahagia bukanlah orang-orang tertentu.
Seharusnya kita semua berbahagia. Karena hari raya sejatinya adalah hari raya
seluruh umat. Hari raya adalah kegembiraan umat Islam di seluruh dunia. Hari
raya adalah kegembiraan bersama."
Lebih lanjut,
Ustadz Abdul Wahid menjelaskan, "Zakat fitrah yang mengiringi Idul Fitri
dan kurban yang mengiringi Idul Adha adalah bukti bahwa Islam menggariskan agar
hari raya melahirkan kegembiraan bersama. Orang yang mampu berzakat fitrah,
maka ia berikan zakatnya kepada orang-orang yang fakir dan miskin. Orang yang
mampu berkurban, maka ia bagikan daging hewan kurban kepada orang-orang yang
tidak mampu, yang sebagian dari mereka mungkin hanya merasakan daging setahun
sekali. Dengan itu, kegembiraan akan merata. Kegembiraan akan dirasakan oleh
sebanyak-banyaknya umat Islam."
Dari poin
ini, Ustadz Abdul Wahid menyimpulkan bahwa, "Memenuhi kebutuhan
orang-orang yang membutuhkan dan menggembirakan mereka dengan zakat dan daging
kurban adalah sesuatu yang semestinya selalu mengiringi setiap momen hari raya.
Hakikat hari raya adalah kegembiraan bersama, kasih sayang, empati, dan berbagi
kepada sesama."
Mengakhiri
khutbahnya, Ustadz Abdul Wahid mengingatkan jemaah akan pentingnya ketakwaan
dan kesabaran. "Berkat ketakwaan, sikap sabar, tawakal, keteguhan hati
dalam menjalankan perintah Allah dan ketundukan yang total kepada-Nya, Nabi
Ibrahim dan Isma'il pada akhirnya mendapatkan jalan keluar dan pertolongan dari
Allah subhanahu wa ta'ala. Kita harus yakin bahwa di setiap kesulitan pasti ada
kemudahan, jika kita bersabar. Dan tawakal kepada Allah SWT."
Doa penutup
pun mengalir, "Akhirnya kita berdoa, semoga Allah menghindarkan negara
kita secara khusus dan seluruh negeri umat Islam secara umum dari segala bala',
musibah, wabah, melambungnya harga, kemungkaran, keburukan, kekejian, berbagai
kesulitan dan kesusahan. Amin ya rabbal alamin."
Setelah
kegiatan salat Idul Adha, PPSDM Migas melanjutkan semangat berbagi dengan
melaksanakan penyembelihan hewan kurban. Sebanyak lima ekor sapi disembelih
untuk kemudian dibagikan kepada para Pegawai Tidak Tetap, outsourcing
dan cleaning
service, serta masyarakat di sekitar kantor PPSDM Migas. Kegiatan
ini menjadi momen refleksi dan kebersamaan bagi seluruh jemaah, mempererat tali
silaturahmi, serta menanamkan nilai-nilai keagamaan dan sosial yang mendalam,
sekaligus mewujudkan hakikat Idul Adha sebagai hari raya berbagi kebahagiaan.