PPSDM Migas Perkuat Kompetensi Personel AMNT dalam Penanganan LNG, Dukung Transisi Energi dan NZE 2060

PPSDM Migas Perkuat Kompetensi Personel AMNT dalam Penanganan LNG, Dukung Transisi Energi dan NZE 2060
26 Mei, 2025

PPSDM Migas Perkuat Kompetensi Personel AMNT dalam Penanganan LNG, Dukung Transisi Energi dan NZE 2060

26 May 2025 | Seputar BPSDM ESDM



Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) kembali menunjukkan perannya sebagai katalisator dalam pengembangan kompetensi sektor energi nasional. Kali ini, PPSDM Migas berkolaborasi dengan PT. MEI untuk menyelenggarakan pelatihan "LNG Handling Storage" bagi 15 personel PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Pelatihan ini secara spesifik menargetkan mereka yang bertanggung jawab mengoperasikan LNG Terminal dan Regasifikasi di area Teluk Benete, Kabupaten Sumbawa Barat, dan berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 20 hingga 23 Mei 2025.

Pelatihan ini dipandu oleh dua widyaiswara ahli madya PPSDM Migas, Mohammad Hasan Syukur dan Arluky Novandy, yang bertindak sebagai fasilitator. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan di ruang Mandalika, area Training Centre PT. Amman Mineral (AMNT) di Sumbawa Barat. Mohammad Hasan Syukur menjelaskan relevansi pelatihan ini dengan strategi energi yang diemban AMNT. Ia mengungkapkan bahwa Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sedang membangun pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) berkapasitas 450 MW. Pembangunan ini esensial untuk memastikan pasokan energi yang memadai bagi fasilitas peleburan tembaga dan PMR, serta mendukung perluasan operasi penambangan dan pengolahan.

Hasan Syukur lebih lanjut menekankan bahwa AMNT mengalihkan pembangkit listriknya dari bahan bakar batu bara dan solar ke Gas Alam yang Dicairkan (LNG), yang merupakan sumber energi yang lebih ramah lingkungan. "Seperti diketahui, isu dekarbonisasi menuju Net Zero Emission (NZE) 2060 sudah dimulai dari sekarang," tegas Hasan Syukur, menyoroti urgensi transisi energi ini. Ia juga menjelaskan bahwa LNG adalah bahan bakar alternatif yang semakin populer dalam industri energi, dan memiliki karakteristik khusus yang memerlukan keahlian yang handal dalam pengangkutan, penanganan, dan penyimpanannya. "Peran PPSDM Migas sangat krusial dalam mendukung program NZE melalui pengembangan SDM yang kompeten menuju transisi energi ini," tambahnya, menegaskan kontribusi lembaga dalam agenda nasional.

Diskusi menarik selama pelatihan ini berpusat pada materi-materi kunci seperti karakteristik LNG, LNG Processing and Supply Chain, LNG Storage tank, Terminal Penerima dan Proses Regasifikasi, Safety In LNG Regasification dan Hazard Identification.

"Terutama pentingnya menangani kapal saat tiba, bersandar, sampai dengan perhitungan muatan kargo kapal, serta perubahan dan fenomena dalam penanganan LNG di tangki yang berupa stratifikasi dan rollover akibat perbedaan densitas," jelas Hasan Syukur, menggarisbawahi kompleksitas dan aspek keselamatan yang mendalam dalam operasional LNG.

Hasil dari pelatihan ini sangat positif. Para peserta menyatakan kepuasan karena kini mengerti akan keselamatan dalam pengelolaan LNG di Terminal dan Regasifikasi. Mereka juga memahami jenis dan nama peralatan yang digunakan dalam pengoperasian LNG Terminal dan Regasifikasi yang berfungsi sebagai energi primer di pembangkit listrik dan smelter. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi personel AMNT secara signifikan, sehingga operasional transisi energi menuju penggunaan LNG dapat berjalan dengan aman, efisien, dan mendukung tercapainya target dekarbonisasi nasional.