Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) kembali
menunjukkan perannya sebagai katalisator dalam pengembangan kompetensi sektor
energi nasional. Kali ini, PPSDM Migas berkolaborasi dengan PT. MEI untuk
menyelenggarakan pelatihan "LNG Handling Storage" bagi 15 personel PT
Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Pelatihan ini secara spesifik menargetkan
mereka yang bertanggung jawab mengoperasikan LNG Terminal dan Regasifikasi di area Teluk Benete,
Kabupaten Sumbawa Barat, dan berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 20
hingga 23 Mei 2025.
Pelatihan ini
dipandu oleh dua widyaiswara ahli madya PPSDM Migas, Mohammad Hasan Syukur dan
Arluky Novandy, yang bertindak sebagai fasilitator. Kegiatan pembelajaran
dilaksanakan di ruang Mandalika, area Training Centre PT. Amman Mineral (AMNT) di Sumbawa
Barat. Mohammad Hasan Syukur menjelaskan relevansi pelatihan ini dengan
strategi energi yang diemban AMNT. Ia mengungkapkan bahwa Amman Mineral Nusa
Tenggara (AMNT) sedang membangun pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU)
berkapasitas 450 MW. Pembangunan ini esensial untuk memastikan pasokan energi
yang memadai bagi fasilitas peleburan tembaga dan PMR, serta mendukung
perluasan operasi penambangan dan pengolahan.
Hasan Syukur
lebih lanjut menekankan bahwa AMNT mengalihkan pembangkit listriknya dari bahan
bakar batu bara dan solar ke Gas Alam yang Dicairkan (LNG), yang merupakan
sumber energi yang lebih ramah lingkungan. "Seperti diketahui, isu
dekarbonisasi menuju Net Zero Emission (NZE) 2060 sudah dimulai dari
sekarang," tegas Hasan Syukur, menyoroti urgensi transisi energi ini. Ia
juga menjelaskan bahwa LNG adalah bahan bakar alternatif yang semakin populer
dalam industri energi, dan memiliki karakteristik khusus yang memerlukan
keahlian yang handal dalam pengangkutan, penanganan, dan penyimpanannya.
"Peran PPSDM Migas sangat krusial dalam mendukung program NZE melalui
pengembangan SDM yang kompeten menuju transisi energi ini," tambahnya,
menegaskan kontribusi lembaga dalam agenda nasional.
Diskusi
menarik selama pelatihan ini berpusat pada materi-materi kunci seperti karakteristik LNG, LNG Processing and Supply Chain,
LNG Storage tank, Terminal Penerima dan Proses Regasifikasi, Safety In LNG
Regasification dan Hazard Identification.
"Terutama
pentingnya menangani kapal saat tiba, bersandar, sampai dengan perhitungan
muatan kargo kapal, serta perubahan dan fenomena dalam penanganan LNG di tangki
yang berupa stratifikasi dan rollover akibat perbedaan densitas," jelas Hasan
Syukur, menggarisbawahi kompleksitas dan aspek keselamatan yang mendalam dalam
operasional LNG.
Hasil dari
pelatihan ini sangat positif. Para peserta menyatakan kepuasan karena kini
mengerti akan keselamatan dalam pengelolaan LNG di Terminal dan Regasifikasi.
Mereka juga memahami jenis dan nama peralatan yang digunakan dalam
pengoperasian LNG Terminal dan Regasifikasi yang berfungsi sebagai
energi primer di pembangkit listrik dan smelter. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan
kompetensi personel AMNT secara signifikan, sehingga operasional transisi
energi menuju penggunaan LNG dapat berjalan dengan aman, efisien, dan mendukung
tercapainya target dekarbonisasi nasional.