Setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) pegawai yang berkecimpung di bidang
perminyakan biasanya membutuhkan pengalaman atau setidaknya pengetahuan di
bidang teknik perminyakan atau bidang terkait. Hal tersebut tidak lain adalah
supaya mereka mampu menjalani kegiatan dengan baik dan meminimalisir kendala di
lapangan.
Mendukung hal tersebut, PPSDM Migas (Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia Minyak dan Gas Bumi) memberikan Pelatihan yang bertajuk "Petroleum
Engineering for Non-Petroleum Engineers". Kegiatan pelatihan ini
diperuntukkan bagi ASN dibawah Kementerian ESDM dan dilaksanakan secara daring
melalui platform zoom meeting pada tanggal 7 sampai 9 Maret 2022.
Pelatihan ini memberikan
para peserta gambaran dasar tentang industri minyak dan gas. Para pembicara
menyajikan aspek-aspek utama industri dengan fokus pada asal bahan bakar fosil,
eksplorasi, pengeboran, pengembangan, produksi dan cadangan minyak dan gas.
Beberapa juga membahas masalah teoritis dan praktis. seperti membahas penilaian
reservoir, opsi pengembangan lapangan dan optimasi, bagaimana kegiatan
eksplorasi migas, penjelasan kegiatan usaha hulu migas, dan sebagainya.
Pelatihan yang berlangsung selama 3 hari ini diikuti oleh kurang lebih
25 peserta yang seluruhnya menghadiri pelatihan secara khidmat dan penuh
antusias dibuktikan dengan kehadiran mereka yang tepat waktu, ikut aktif dalam
sesi tanya jawab, dan konsisten mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
Kegiatan Pelatihan dibuka dengan penjelasan teknis acara dan pengarahan
program oleh Abdul Wakid. Peserta juga melakukan sesi Pre Test untuk menguji
tingkat pengetahuan peserta terhadap materi yang akan disampaikan dalam
pelatihan Petroleum Engineering for Non-Petroleum Engineers.
PPSDM Migas
membuktikan komitmennya dalam kegiatan pelatihan kali ini dengan mengeluarkan
para pembicara yang sangat kompeten di bidangnya. Sehingga para peserta mampu
menyerap ilmu dan materi secara maksimal.
Addul Wakid dalam pelatihan ini juga mengajak peserta untuk berdiskusi
mengenai current issue di Indonesia.
“Saat ini kita
memiliki banyak tantangan seperti bagaimana caranya melakukan pengembalian
status Indonesia sebagai negara pengekspor minyak, bukannya sebagai Net-oil
importer secara permanen,” pungkasnya.
Dengan adanya pelatihan Petroleum Engineering for
Non-Petroleum Engineers, diharapkan mampu menambah bekal bagi setiap peserta
sehingga menambah pengetahuan mereka terhadap dunia migas.