PEM AKAMIGAS Kuliah Umum bersama Mantan Wakil Menteri ESDM

PEM AKAMIGAS Kuliah Umum bersama Mantan Wakil Menteri ESDM
18 Jan, 2021

PEM AKAMIGAS Kuliah Umum bersama Mantan Wakil Menteri ESDM

18 January 2021 | -

Politeknik Energi & Mineral (PEM) Aka Migas sebagai satuan kerja dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), hari ini Senin (18/01) memulai semester genap dengan kuliah umum bersama Ir. Arcandra Tahar, M.Sc., Ph.D, yang merupakan salah satu mantan Wakil Menteri ESDM periode 2016-2019. Kuliah umum dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom dan live streaming via channel Youtube BPSDM.

\r\n\r\n

 

\r\n\r\n

Kuliah umum dengan tema "Booming Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) apakah pertanda senja bagi pemakaian energi fosil?" tersebut dibuka oleh dosen sekaligus moderator, Arya Dwi Candra, Spd., M.Si dengan sambutan dari Direktur PEM Akamigas, Prof. Dr. R.Y Perry Burhan, M.Sc. Peserta yang hadir terdiri atas mahasiswa tingkat 1 sampai 4 sejumlah 969 orang, dosen, pegawai Kementerian ESDM, beserta masyarakat umum.

\r\n\r\n

 

\r\n\r\n

Dalam paparannya, Arcandra Tahar mengemukakan bahwa berdasarkan data Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), komoditas energi fosil akan terus mengalami peningkatan hingga 2045. "Berdasarkan data itu, permintaan untuk minyak dan gas ke depannya masih cukup bersinar namun kita wajib juga mengembangkan energi terbarukan" pesan Arcandra.

\r\n\r\n

 

\r\n\r\n

Arcandra menekankan adanya isu global warming yang membutuhkan peralihan dari energi fosil ke EBTKE. "Indonesia sendiri banyak yang bisa dikembangkan. Dimana ada sumber energi terbaik, disitulah kita lakukan pembaharuan. Pembaharuan energi sebaiknya dikelola berdasarkan kearifan lokal, misalnya negara Belanda banyak memakai kincir angin karena anginnya memang kencang. Sedangkan Italia banyak gunung api jadi bagus untuk panas bumi.”

\r\n\r\n

 

\r\n\r\n

Bila dibandingkan tenaga surya & angin, Arcandra berpendapat bahwa panas bumi masih lebih kompetitif dan menguntungkan untuk Indonesia. “Disinilah PEM Akamigas bisa menjadi tempat pembelajaran untuk konservasi energi,” tandasnya. Antusiasme peserta kuliah umum sangat tinggi, ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang ditujukan kepada Mantan Wakil Menteri ESDM tersebut.  (NLP)

Tags :