Jakarta – Selasa (20/05/2025) seminar bertajuk Sinergi AI dan Energi: Menata Masa Depan Ketahanan dan Keberlanjutan Sektor Energi Indonesia telah diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur BPSDM ESDM yang bertempat di gedung BPSDM ESDM. Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Staf Ahli Menteri di Bidang Percepatan Penyelesaian Isu Strategis Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral. Acara ini dihadiri oleh para pejabat Madya maupun pratama dan para pegawai di lingkungan ESDM serta para pembicara yang berasal dari Mind ID, Perusahaan Listrik Negara (PLN), Pertamina, dan BINAR. Di era transformasi digital menjadikan kecerdasan buatan (AI) sebagai teknologi utama yang memperkuat daya saing, meningkatkan efisiensi birokrasi, dan mendukung dalam pengambilan keputusan yang berbasis data.
Sesi pertama menghadirkan Chipta Perdana sebagai Direktur Electricity Related Business, yang memaparkan bagaimana implementasi pemanfaatan AI di lingkungan PLN. Sudah dilakukan digitalisasi koneksi antar pembangkit listrik yang mendukung pengendalian operasional secara real-time. Tidak hanya itu, modernisasi control room dengan sistem digital berbasis AI juga sudah diterapkan untuk memantau dan mengendalikan naik turun pasokan listrik secara cepat. Adapun customer experience dengan AI Integrated Contact Center-nya, serta penerapan AI dalam pengelolaan arsip dan data lainnya.
Pada sesi kedua paparan disampaikan oleh Head of ICT digitalization (Mind ID), Widiya Kumoro. Dijelaskan beberapa contoh, seperti uji coba aplikasi digital berbasis Artificial Intelligence (AI) dan machine learning bernama Geologging, yang dikembangkan bersama PT ANTAM Tbk. Aplikasi ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi eksplorasi dalam pengelolaan sumber daya mineral. Selain itu ada Digital Twin yang diterapkan oleh PT. INALUM. Kemudian dijelaskan juga Remote loader Operation yang diterapkan di PT. Freeport, serta Digital Integration Angkutan Kereta Api di PT. Bukit Asam (Real-Time Monitoring).
Di sesi terakhir pemaparan dilakukan oleh Anung Pungkowo, selaku Sr. Expert IT Architecture & Governance PT. Pertamina. Dalam paparannya dijelaskan AI digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan keselamatan kerja, dan keberlanjutan produksi migas serta energi bersih. Pertamina telah mengintegrasikan AI dalam semua proses bisnis migas, mulai dari hulu hingga energi terbarukan. Ada beberapa contoh disampaikan oleh Anung, seperti penerapan AI bisa mengurangi jumlah fraud, mendeteksi surat rekomendasi palsu (hal ini terkait dengan pemberian subsidi), dalam proses produksi minyak mentah, adanya evaluasi sumur apakah menghasilkan atau tidak. Setelah proses implementasi ini dilakukan perlu adanya evaluasi apakah bisa meningkatkan produktivitas atau tidak.
setelah ketiga pembicara selesai memaparkan paparannya dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pada sesi ini para peserta cukup antusias untuk bertanya kepada para pembicara yang telah hadir pada kegiatan ini. Selain itu ada pengenalan aplikasi GARUDA dari BINAR. Dari seminar ini, kita bisa belajar bahwa AI itu teknologi yang jauh lebih besar, lebih massive, dan lebih powerful yang bisa kita integrasikan di berbagai core bisnis kita. (NK)