Melalui Sidang Senat Terbuka Wisuda Diploma III, pada Kamis (8/8) Politeknik Energi dan Pertambangan (PEP) Bandung menyambut para wisudawan Program Diploma III tahun akademik 2023/2024. Dalam rangkaian prosesi wisuda yang bertempat di Gedung SM Sair ini terdapat 91 wisudawan yang terdiri dari 31 orang dari Program Studi Teknologi Geologi, 35 orang dari Program Studi Teknologi Pertambangan, 25 orang dari Program Studi Teknologi Metalurgi dan dihadiri oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif secara virtual Kepala BPSDM ESDM Prahoro Nurtjahyo, Direktur PEP Bandung Asep Rohman, perwakilan senat, orangtua wisudawan dan undangan.
Dari 91 wisudawan, 87 orang berasal dari pembiayaan mandiri, sementara 4 orang mendapatkan beasiswa perusahaan, yakni PT Bumi Suksesindo dan PT Ganda Alam Makmur dimana masing-masing perusahaan mensponsori 2 mahasiswa. Lulusan ketiga ini diharapkan mampu mengikuti prestasi lulusan pertama dan kedua dari sisi serapan. Hingga saat ini, serapan lulusan pertama dan kedua telah mencapai berturut-turut 97% dan 96%. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa kurikulum dan pembelajaran yang diselenggarakan oleh PEP Bandung link and match dengan kebutuhan industri pertambangan.
Kehadiran perwakilan perusahaan pertambangan dalam acara wisuda kali ini merupakan wujud kesadaran akan pentingnya membangun keselarasan antara pendidikan vokasi dengan dunia industri. Dalam sambutannya, Menteri ESDM menyampaikan bahwa perusahaan mitra PEP Bandung memegang peran aktif dalam proses pembelajaran, baik dalam bentuk pemberian beasiswa, tempat magang, maupun dalam menyerap lulusan untuk bekerja. Keselarasan PEP Bandung dengan dunia industri ini harus terus ditingkatkan dimana banyak sekali isu yang dihadapi Sektor ESDM khususnya mineral dan batubara yang membutuhkan kontribusi hasil kolaborasi PEP Bandung dengan dunia industri.
”Ekosistem kemitraan vokasi harus terus dibina dan ditumbuhkembangkan oleh Pemerintah, Lembaga Pendidikan, Masyarakat, dan dunia industri. Khusus pada sektor energi dan sumber daya mineral, pemerintah melalui Kementerian ESDM akan terus memastikan ekosistem kemitraan vokasi dapat menjadi bagian penting dalam menjawab isu sektor, terutama dalam hal pengembangan sumber daya manusia di sektor energi dan sumber daya mineral” jelas Arifin Tasrif.
PEP Bandung telah tampil sebagai kampus yang inklusif, dengan peserta didik yang beragam dari Sabang sampai Merauke, dari perkotaan hingga daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), dari mahasiswa swadaya hingga mahasiswa sekitar tambang yang dibiayai perusahaan pertambangan. Ke depan, PEP Bandung akan berkoordinasi dengan perusahaan pertambangan untuk menjangkau seluruh titik-titik wilayah Indonesia untuk menemukan potensi-potensi untuk ditempa menjadi sumber daya manusia yang terampil di bidang geologi, pertambangan, dan metalurgi.
Dalam laporannya, Direktur PEP Bandung menyampaikan bahwa kepercayaan industri terhadap PEP Bandung juga semakin meningkat ditandai dengan meningkatnya jumlah mahasiswa baru yang dibiayai industri. ”Pada tahun 2024-2025, mahasiswa baru yang dibiayai industri berjumlah 63 orang atau 39% dari keseluruhan mahasiswa baru, meningkat dari angkatan sebelumnya 41 orang atau 29.7%. Jumlah mahasiswa baru turut melonjak menjadi 160 orang atau naik 15.59%” jelas Asep.
Sebagai penutup, Direktur PEP Bandung berpesan kepada para wisudawan agar menjadi individu yang senantiasa berjuang, rendah hati, tangguh, dan terus terbuka untuk mempelajari hal-hal baru.
PEP Bandung sebagai salah satu perguruan tinggi vokasi di bawah BPSDM ESDM siap untuk menjawab tantangan dunia industri dalam menyiapkan tenaga kerja terampil di bidang geologi, pertambangan, dan metalurgi.
ITC