Pemboran tingkat juru bor merupakan profesi yang membutuhkan
keahlian khusus dan pengalaman di subsector minyak dan gas bumi. Seorang juru
bor juga harus memiliki sertifikasi dan lisensi yang dkeluarkan oleh Lembaga
Sertifikasi Profesi yang diakui sebagai bukti bahwa mereka telah memenuhi
standar keselamatan dan kualitas kerja yang ditetapkan oleh industri
pertambangan.
Mengingat pentingnya hal ini, Politeknik Energi dan Mineral (PEM)
Akamigas mengirimkan mahasiswanya untuk mengukuti pelatihan Pemboran Tingkat
Juru Bor pada 19 – 20 Juni 2023 di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas).
Syamsul Hadi Alam, salah satu Instruktur PPSDM Migas dan pemateri
pada pelatihan ini menjelaskan tujuan pelatihan yaitu memberi Pengetahuan
secara Teori dan Praktek kepada peserta pelatihan dalam operasi workover
completion, terutama berkaitan dengan usaha-usaha pencegahan terjadinya
semburan liar (blow out).
“Pelatihan ini sangat penting bagi seluruh peserta karena akan
menambah pemahaman kalian baik secara Teori dan Praktek mengenai operasi
workover completion, terutama berkaitan dengan usaha-usaha pencegahan
terjadinya semburan liar (blow out). Dalam dua hari pelatihan kalian akan
mendapat materi tentang Drilling Operation, Well Control Technique (WCT), Well Control
Simulation (WCS), serta Control Equipment (WCE),” sambungnya.
Dalam materinya, ia menjelaskan tentang tools dan equipment di
pemboran seperti pompa lumpur, duplex dan triplex, circulating equipment,
conditioning equipment, dan fungsi lumpur. Ia juga menjelaskan tentang hambatan
dalam pemboran.
“Proses pemboran tidak selalu berjalan dengan lancar, sering terjadi
hambatan yang dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Hambatan tersebut
dikelompokkan menjadi beberapa hal yaitu dinding lubang bor runtuh (caving),
hilang lumpur (mud loss), pipa terjepi (pipe stuck) dan semburan liar (blow
out),” tambahnya.