PPSDM KEBTKE Mengambil Peran dalam Forum U.S.- Indonesia Energy Policy Dialogue

PPSDM KEBTKE Mengambil Peran dalam Forum U.S.- Indonesia Energy Policy Dialogue
03 Sep, 2021

PPSDM KEBTKE Mengambil Peran dalam Forum U.S.- Indonesia Energy Policy Dialogue

03 September 2021 | Seputar BPSDM ESDM

Pesatnya perkembangan teknologi seiring tuntutan perubahan akan pemanfaatan energy terbarukan dunia menjadi sebuah tantangan tertentu untuk mengembangan sumber daya manusia yang kompeten untuk bekerja pada industry yang menawarkan investasi berkelanjutan di Indonesia. Indonesia sebagai negara dengan potensi yang besar akan panas bumi, tenaga surya, dan potensi energy terbarukan lainnya dipandang mampu mencapai target bauran energinya sebesar 31% pada tahun 2050.

Pada 31 agustus sampai 2 September 2021, Forum U.S.-Indonesia Energy Policy Dialogue dilaksanakan antara Amerika Serikat dan Indonesia terkait kebijakan energy dan potensi pengembangannya di Indonesia. Forum ini dihadiri oleh delegasi dari kedua belah pihak, dimana Indonesia dipimpin oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, diwakili oleh Sekretaris Jendral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Ego Syahrial.

Dalam kaitannya dengan potensi pengembangan kapasitas sumber daya manusia di bidang energy terbarukan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia KESDM memberikan mandate pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) untuk menyampaikan kondisi, regulasi, dan  potensi pengembangan SDM sub sector energy terbarukan di Indonesia pada sesi II -  Advancing the Energy Transition.

Laode Sulaeman, selaku kepala PPSDM KEBTKE, dalam paparannya  menyampaikan bahwa TVET (Technical and Vocational Education Training) atau pendidikan dan pelatihan vokasi dapat menjadi sentral aktivitas dalam pengembangan SDM di bidang ini. Laode melanjutkan area peningkatan Kapasitas TVET dapat diwujudkan melalui kerjasama lintas perguruan tinggi-lembaga pelatihan-lembaga penelitian yang terintegrasi untuk mewujudkan program pengembangan SDM yang inovatif seperti pelatihan terpadu berbasis teknologi terbaru, magang, dan pendidikan.

Tutupnya, Laode mengajukan proposal agar Kerjasama antara Amerika Serikat dan Indonesia dalam pengembangan SDM di bidang energy dapat dijalin dengan berbagi program dan pendanaan. Dan PPSDM KEBTKE siap mengambil peran penting untuk melaksanakan program-program pelatihan dan disertai sertifikasi sebagai jaminan agar sdm yang dilatihkan memang siap kerja dan diakui memenuhi standar profesi nasional bahkan internasional.