Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) hari ini (20/3) mengadakan webinar dengan tema “Tantangan Investasi Energi Terbarukan Di Indonesia” melalui aplikasi Zoom, dan Live streaming You Tube, dan Face Book PPSDM KEBTKE. Pembicara yang hadir dalam webinar kali, antara lain Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia ESDM, Prahoro Yulijanto Nurtjahyo, dan Komisaris Utama PT PGN sekaligus Wakil Menteri ESDM periode 2016-2019, Arcandra Tahar.
\r\n\r\nKepala Badan Pengembangan SDM menjelaskan pentingnya peran SDM dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia yang seringkali terabaikan dengan terlalu megedepankan aspekl teknis. "Kita selalu terfokus pada aspek teknis, sumber daya alam, teknologi dan proses bisnis yang mendapat banyak sorotan. Apabila kita berbicara konteks yang lebih luas, semua yang kita sebutkan tadi tidak lepas dengan keterlibatan SDM yang ada di dalamnya," jelas Prahoro. BPSDM ESDM melalui PPSDM KEBTKE siap untuk memenuhi kebutuhan akan SDM berkualitas yang dapat berkompeten di bidang energi terbarukan.
\r\n\r\nSelanjutnya Prahoro berpesan agar BPSDM ESDM dapat selalu memperkirakan trend kebutuhan pasar sehingga dapat terus mencetak sdm yang handal dan kompetitif demi memenuhi kebutuhan baik saat ini maupun di masa yang akan datang. Turut disampaikan bahwa momen 20 tahun BPSDM ESDM berdiri pada tahun ini merupakan kesempatan baik bagi semua pihak dalam lingkungan BPSDM ESDM dapat memacu kinerja untuk mencapai prestasi yang lebih baik di masa yang akan datang.
\r\n\r\nPada kesempatan yang sama, Arcandra Tahar menyampaikan bahwa dalam meningkatkan iklim investasi energi terbarukan di Indonesia, selain peningkatan kapabilitas SDM, perlu adanya pengembangan teknologi yang pesat. "Perlu sebuah batu loncatan kalau kita mau beralih dari energi fosil masih menjadi energi hijau," jelasnya. Menurut Arcandra, saat ini sektor energi terbarukan perlu fokus pada produk dan layanan baru dengan harga bersaing agar dapat lebih diterima pasar dibandingkan dengan produk asing.
\r\n\r\nTantangan lain dari energi terbarukan adalah persepsi dalam melihat energi terbarukan ini, baik dari segi tarif pembiayaan yang dianggap tidak kompetitif, suku bunga tinggi, serta memerlukan modal investasi yang cukup besar. Apabila permasalahan investasi tersebut berhasil ditangani oleh pemerintah, maka Arcandra yakin akan semakin menarik minat investor asing untuk datang ke Indonesia.
\r\n\r\nSebagai penutup, Arcandra kembali menegaskan pentingnya SDM yang handal dalam sektor energi terbarukan Indonesia. “Tidak banyak SDM yang punya skill di sektor EBT, kalaupun ada skillnya belum sama sehingga ini menjadi pekerjaan rumah bagi PPSDM KEBTKE untuk mengoptimalkan potensi SDM tersebut menjadi tenaga-tenaga terampil," tutup Arcandra. (ITC)
Tags :