ASN KESDM Dibekali Ilmu Smart Grid untuk Dorong Net Zero Emission 2060

ASN KESDM Dibekali Ilmu Smart Grid untuk Dorong Net Zero Emission 2060
20 Agu, 2025

ASN KESDM Dibekali Ilmu Smart Grid untuk Dorong Net Zero Emission 2060

20 August 2025 | Seputar BPSDM ESDM

Jakarta, 19 Agustus 2025 – Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) kembali menyelenggarakan pelatihan teknis bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), pada tanggal 19 hingga 21 Agustus 2025.

 TTRjfJ1VTFYYVOCY9XBYwrQYH6J8zcif394zR61y.jpg

Pelatihan yang digelar secara daring melalui platform Zoom ini yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi ASN dalam memahami analisis finansial dan ekonomi investasi pada proyek pembangkit, khususnya yang menerapkan konsep Smart Grid. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan nilai tambah berupa peningkatan Indeks Profesional (IP) ASN.

 

Kegiatan diawali dengan pretest untuk mengukur pemahaman awal peserta, dilanjutkan dengan penyampaian berbagai materi inti yang dibawakan oleh Dr. Ir. Hanny J. Berchmans, M.T., M.Sc. dari SINAR USAID.

 an0VMXy5S62Cn1YmjqkMUgpmlsjQnbuCRoo6coab.jpg

Pada hari pertama, peserta mendapatkan Materi 1: Pengantar Sistem Smart Grid. Materi ini membahas: Definisi dan dasar-dasar Smart Grid, yaitu jaringan listrik yang dilengkapi sistem komunikasi, otomasi, dan teknologi informasi, sehingga memungkinkan aliran daya dan informasi dua arah secara real-time.

Urgensi penerapan Smart Grid di Indonesia, sejalan dengan komitmen transisi nergi menuju Net Zero Emission 2060 serta integrasi energi terbarukan. Arsitektur Smart Grid, yang mencakup lima lapisan: fisik, komunikasi digital, kontrol, pasar energi, hingga layanan konsumen.

 9FuszFf389BCxShA0bC8ahGHn98ypr0sjEdmhj4V.jpg

Selama pelatihan, peserta disuguhkan berbagai manfaat nyata dari Smart Grid. Mulai dari peningkatan efisiensi distribusi listrik, penurunan biaya operasional, hingga peningkatan keandalan pasokan energi. Sesi ini juga menggarisbawahi bagaimana sistem cerdas ini mampu mengakselerasi integrasi energi baru terbarukan.

 s3L991m76MXlSct9iU5rwPUAkDGihsxj5mwHU5Ib.jpg

Lebih lanjut, pelatihan juga menyoroti implementasi nyata di lapangan, seperti penggunaan Smart Meter, Battery Energy Storage System (BESS), serta digital substation yang tengah dikembangkan oleh PLN di berbagai daerah. Diskusi interaktif berlangsung hangat, di mana peserta aktif mengajukan pertanyaan seputar tantangan adopsi Smart Grid di Indonesia, baik dari sisi teknologi, regulasi, maupun pendanaan. Sebagai penutup, kegiatan ini diakhiri dengan post test untuk mengukur peningkatan pemahaman peserta setelah mengikuti seluruh rangkaian pelatihan.

 

Melalui pelatihan ini, PPSDM KEBTKE berharap ASN di lingkungan Kementerian ESDM semakin siap menghadapi tantangan transisi energi, serta mampu berkontribusi dalam merancang kebijakan dan proyek ketenagalistrikan yang lebih efisien, andal, dan berkelanjutan.