Dalam rangka menuju Human Capital
Summit 2025, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian ESDM (BPSDM
ESDM) bekerjasama dengan GESIT pada hari Kamis (05/12) menyelenggarakan Focus
Group Discussion (FGD) Pemetaan Kompetensi Subsektor Geologi, Mineral dan
Batubara (Geominerba).
FGD ini merupakan tindaklanjut dari
pemetaan kompetensi dalam rangka mempersiapkan data dokumen policy framework sebagai
panduan pengembangan sumber daya manusia di sektor energi. Dalam pelaksnaannya,
FGD ini melibatkan tim teknis yang terdiri dari perwakilan Direktorat Teknis di
lingkungan Kementerian ESDM, Kementerian/Lembaga mitra yang terkait dengan
pengembangan SDM dalam hal ini Kementerian Perindustrian, kementerian Tenaga
Kerja, Bappenas dan BNSP serta Perwakilan dari Badan Usaha Sektor ESDM.
Pentingnya pemetaan kompetensi
diperlukan agar dapat diketahui kebutuhan SDM subsektor Geominerba di masa yang
akan datang mengingat saat ini Industri energi Indonesia sedang mengalami
transformasi hijau, dari semula berbasis fosil menuju sumber energi
berkelanjutan. Proses transformasi hijau ini akan membuka sektor tenaga kerja
baru yang disebut dengan Green Jobs, yakni tenaga kerja kompeten yang dapat
menguasai teknologi baru.
Kepala BPSDM ESDM, Prahoro
Nurtjahyo dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini teknologi berkembang dengan sangat pesat.
Perkembangan ini kemudian akan membawa dampak besar bagi sumber daya manusia
terutama di sektor energi dan sumber daya mineral. ”Negara kita memiliki tenaga
kerja yang sangat banyak, namun di sisi lain dengan adanya Artificial
Intelligence (AI) berpotensi mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja
dimaksud. Tujuan pertemuan kita adalah untuk melihat SDM seperti apa yang
dibutuhkan untuk masa depan” jelas Prahoro.
Prahoro melanjutkan bahwa untuk mendapatkan hasil yang maksimal, perlu peran aktif dari semua stakeholder bidang energi agar kebijakan yang dibuat tepat sasaran agar dapat menjawab isu substansi yang menjadi pokok permasalahan. "Kebijakan tidak dapat dibuat dengan cara copy paste, apa yang cocok untuk negara lain tidak akan cocok untuk diterapkan di Indonesia, dimana kebijakan itu sangat tergantung pada lokasi dimana akan diterapkan”.
Salah satu instrumen penting
untuk promosi Green jobs adalah pemetaan pekerjaan sektoral untuk green jobs,
terutama untuk mendukung transformasi hijau di sektor energi dari semula
berbasis fosil menuju sumber energi berkelanjutan. GESIT mendukung pengembangan
pekerjaan green jobs di sektor energi dan sumber daya mineral sebagai dasar
untuk transformasi hijau melalui kerja sama dengan Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) serta penugasan
konsultan untuk mengidentifikasi green jobs yang potensial serta proyeksi
kebutuhannya.
Untuk memastikan validitas dan
kelayakan peta kompetensi, konsultan didukung oleh tim kecil (Working Group)
yang difasilitasi oleh Kementerian, yang terdiri dari perwakilan dari
direktorat terkait, yang terdiri atas ketenagalistrikan, energi terbarukan,
minyak dan gas bumi, sumber daya mineral, dan geologi. Working Group tersebut
akan mendukung kinerja konsultan melalui pengumpulan data serta menghubungkan
konsultan dengan pemangku kepentingan.
ITC