BPSDM ESDM Siap Jawab Tantangan SDM Industri Migas Dalam Menghadapi Transformasi Energi

BPSDM ESDM Siap Jawab Tantangan SDM Industri Migas Dalam Menghadapi Transformasi Energi
07 Nov, 2024

BPSDM ESDM Siap Jawab Tantangan SDM Industri Migas Dalam Menghadapi Transformasi Energi

07 November 2024 | Seputar BPSDM ESDM

Industri minyak dan gas bumi (migas) Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menyikapi perubahan paradigma energi global. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim dan kebutuhan untuk beralih ke rendah karbon, sektor migas menghadapi tantangan dimana perlu adanya transformasi besar dalam hal pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM).

Untuk menjawab tantangan tersebut, BPSDM ESDM melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) dan Politeknik Energi dan Mineral Akamigas (PEM Akamigas) pada hari ini, Kamis (7/11) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Towards Net Zero Emissions : Future Human Capital for Oil and Gas Industry. Acara ini merupakan agenda ketujuh dalam rangkaian acara Human Capital Summit yang akan dilaksanakan pada bulan Juni 2025.

FGD hari ini dihadiri oleh 150 peserta berasal dari Instansi Pemerintah, Badan Usaha dan Asosiasi sub-sektor migas, sekolah dan perguruan tinggi dengan narasumber dari SKK Migas, PT Pertamina Persero, Kementerian Ketenagakerjaan, dan Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia.

Dalam sambutan pembukaannya, Sekretaris BPSDM ESDM, Wakhid Hasyim menyampaikan bahwa FGD ini tidak hanya sebagai rangkaian acara, namun juga diharapkan menghasilkan masukan untuk dapat menganalisis kebutuhan SDM untuk mendukung transisi energi di Indonesia, khususnya di subsektor minyak dan gas bumi. ”Dari acara ini diharapkan kita dapat mengidentifikasi kebutuhan SDM yang mendukung transisi energi di Indonesia, khususnya secara kuantitas, kualitas maupun kompetensi di sub sektor minyak dan gas bumi. Tujuan dari FGD ini adalah untuk mengeksplorasi peta transformasi sumber daya manusia di industri minyak dan gas serta tantangan dan peluang dalam pengembangan SDM untuk menghadapi energi rendah karbon di masa depan” jelas Wakhid.

Senada dengan Wakhid, Sekretaris SKK Migas, Luky Agung Yusgiantoro turut menekankan pentingnya kemampuan SDM untuk mendukung transisi energi di Indonesia, dimana terdapat tiga jalur pengembangan SDM dimaksud yang terdiri atas kerjasama dengan institusi pendidikan, pengembangan tenaga kerja nasional, serta pengembangan tenaga kerja lokal. ”Untuk bentuk kerjasama institusi pendidikan dapat berupa sharing knowledge, expat goes to campus, serta mentoring di kampus oleh ahli, sementara pengembangan tenaga kerja nasional dapat berupa pengisian posisi penting oleh tenaga kerja nasional serta pelaksanaan pembelajaran dan pengembangan untuk kegiatan inti migas. Kita juga perlu mengembangakan tenaga kerja lokal melalui penyerapan, pengembangan, serta program pemagangan bagi tenaga kerja lokal tersebut”.

Luky turut menekankan pentingnya faktor SDM bagi sektor ” negara maju bukan karena SDA-nya, tapi dari SDM-nya” tutup Luky.

Acara ini menjadi bagian penting dari agenda besar untuk menyiapkan tenaga kerja kompeten dalam mendukung transformasi energi di Indonesia yang akan mencapai puncaknya pada Human Capital Summit 2025 dengan tema “Accelerating the Transformation of Green Collar Workforce towards Energy Transition in Indonesia”. Acara yang diagendakan akan dilaksanakan pada bulan Juni 2025 ini menekankan pentingnya transformasi "green collar workforce"—yaitu tenaga kerja yang bekerja di sektor-sektor energi terbarukan, efisiensi energi, serta praktik keberlanjutan. Tenaga kerja inilah yang akan menjadi ujung tombak dalam transformasi menuju sistem energi yang lebih bersih dan efisien.

ITC