Feasibility Study (study kelayakan) dengan teknik analisis utuk menilai kualitas darisuatu proyek tentang dapat ditindak lanjutinya suatu proyek yang dilaksanakan untuk dapat mencapai keberhasilan.
Untuk mendukung pemahaman mengenai study kelayakan, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas bumi (PPSDM Migas) mengadakan pelatihan Feasibility Study untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM yang dilaksanakan pada (14/03/22).
Ridwan Ansyori selaku pemimpin pelatihan Feasibility Study ini menjelaskan bahwa ada banyak materi yang akan dibahas secara detail selama empat hari kedepan.
“Plan Of Development, bagian dari feasibility di perencanaan pengembangan satu atau lebih lapangan migas terpadu untuk memproduksi cadangan hidrokarbon secara optimal dengan pertimbangan aspek teknik, ekonomis dan HSE. Untuk itu peranan POD sangatlah penting dalam pengembangan minyak dan gas bumi,” ungkapnya.
Kami juga menjelaskan tentang Reservior Description tambah Ridwan.
“Reservior description sebagai tempat yang digunakan untuk menyimpan atau menampung minyak dan gas, di Reservior adanya Reservior resistivity yang digunakan sebagai pengaliran listrik, Reservior tidak selalu memiliki data yang lengkap, untuk itu pengukur Reservior resistivity menggunakan tiga metode yaitu true resistivity, fluida resistivity dan rock Reservior resistivity. Di Reservior pastinya berkaitan dengan minyak dan gas, jadi jika resistivitynya besar maka tidak akan ada air didalamnya,” ungkapnya.
Selain itu juga pelatihan ini juga dilengkapi dengan pemberian materi tentang Geological Finding and Review, Reserves Dan Production Forecast, Economics and Commercial dan juga Conclusion.