Kecelakaan
kerja akibat jatuh dari ketinggian merupakan kecelakaan yang sangat umum dan
cukup tinggi diberbagai sektor industri. Cedera yang ditimbulkan dari luka
karena kecelakaan jenis ini biasanya cukup serius karena bagian-bagian vital
tubuh seperti kepala atau kaki menjadi bagian yang paling sering terkena. Ada
berbagai macam metode kerja di ketinggian seperti menggunakan perancah, tangga,
gondola dan sistem akses tali (Rope Access Systems).
Oleh
karena itu, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM
Migas) bekerja sama dengan Petronas Carigali Ketapang II dalam hal
menyelenggarakan pelatihan Bekerja di Ketinggian yang diikuti oleh pekerjanya.
Pelatihan tersebut diselenggarakan selama 2 (dua) hari, yakni dimulai pada
tanggal 22 November 2021 sampai dengan tanggal 23 November 2021.
Selama
2 (dua) hari mengikuti pelatihan tersebut, peserta mendapatkan materi berupa Dasar
Work at Height, APD (Alat Pelindung Diri), General Safety, Peraturan
Perundang-undangan, K3 Work at t Height serta Fire Protection System.
Restu
Anditomo, salah satu pengajar sekaligus pemimpin pelatihan tersebut
mengungkapkan bahwa tujuan dari pelatihan tersebut adalah agar peserta memahami
keselamatan kerja di ketinggian di bidang oil and gas yang high hazard, ketika
dihubungi melalui pesan singkat pada Selasa (23/11/2021).
“Kami
mengharapkan setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu memahami apa yang
dimaksud dengan bekerja di ketinggian dan potensi risikonya serta mampu
memahami hirarki pengendalian bahaya sehubungan dengan bekerja di ketinggian”, tutur
Restu.
Restu
juga menambahkan setelah mengikuti pelatihan tersebut, peserta juga akan
mengikuti ujian sertifikasi Bekerja di Ketinggian.
Hal
senada juga diungkapkan oleh salah satu peserta pelatihan, Rifki Sapta Faridi,
bahwa selama mengikuti pelatihan tersebut banyak sekali ilmu baru yang
menunjang pekerjaanya yang ia dapatkan.
“Materi
yang disampaikan oleh pengajar sangat membantu dan menunjang pekerjaan saya
dilapangan, banyak sekali materi yang disampaikan selama kami mengikuti
pelatihan, antara lain adalah ilmu keselamatan dalam bekerja di ketinggian,
peralatan kerja di ketinggian, peraturan perundang-undangan serta penyelamatan
ketika terjadi kecelakaan”, tutup Rifki.
Tags :