BDTBT, Sawahlunto – Kegiatan pertambangan diidentikan sebagai kegiatan yang high cost, high tech, dan high risk. Pengelolaan dan pengendaliaan kegiatan pertambangan yang tidak tepat dapat menyebabkan kecelakaan yang dapat mengakibatkan penurunan produktivitas. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi pengawas operasional diperlukan dalam upaya terciptanya zero accident. Salah satu kompetensi sumber daya manusia yang diperlukan di bidang pertambangan mineral dan batubara adalah tenaga Pengawas Operasional Pertama (POP). Hal tersebut melatarbelakangi Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah (BDTBT) mengadakan Distance Learning Pra Pengawas Operasional Pertama (Pra-POP) Bidang Pertambangan untuk Masyarakat Provinsi Bengkulu.
Distance Learning yang dilaksanakan pada tanggal 23 – 25 Agustus 2021 ini
diikuti oleh 14 orang masyarakat Provinsi Bengkulu. Selama tiga hari pelaksanaan Distance Learning, peserta mendapatkan
pembelajaran tentang pelaksanaan
peraturan perundang-undangan terkait keselamatan pertambangan dan perlindungan
lingkungan, pelaksanaan tugas dan tanggung jawab keselamatan pertambangan pada
area yang menjadi tanggung jawab, pelaksanaan identifikasi bahaya dan
pengedalian risiko, pelaksanaan analisis keselamatan pekerjaan (JSA),
pelaksanaan pertemuan keselamatan tambang terencana, pelaksanaan
inspeksi, dan pelaksanaan investigasi kecelakaan.
Distance
Learning ini merupakan bagian dari
Program Prioritas Nasional yang diemban oleh Pemerintah c.q Kementerian ESDM
ini ditujukan untuk memberikan bekal kompetensi kepada masyarakat pencari kerja
agar dapat bersaing di dunia kerja khususnya dalam dunia pertambangan. (WL)
Tags :