Dalam
upayanya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor migas, Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) kembali
menggelar pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Level Operator, kali
ini untuk mahasiswa Institut Teknologi Petroleum Balongan.
Pelatihan
yang berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 10 hingga 12 Maret 2025,
diikuti oleh sejumlah mahasiswa yang antusias untuk memperdalam pengetahuan dan
keterampilan mereka di bidang K3. Para mahasiswa mendapatkan materi dan praktik
langsung yang relevan dengan lingkungan kerja di industri migas. Setelah
menyelesaikan pelatihan, para mahasiswa melanjutkan ke tahap sertifikasi
kompetensi yang dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada tanggal 13 dan 14
Maret 2025. Sertifikasi ini bertujuan untuk mengukur kompetensi mahasiswa
sesuai dengan standar yang berlaku di industri migas.
"Pelatihan
K3 Level Operator ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman yang
komprehensif tentang prinsip-prinsip K3, identifikasi potensi bahaya, serta
prosedur pengendalian risiko di tempat kerja," ujar Dwi Purwanto, salah
satu pengajar dalam pelatihan ini. "Kami berharap, setelah mengikuti
pelatihan ini, mahasiswa dapat lebih siap menghadapi tantangan K3 di dunia
kerja nanti."
Pelatihan ini
mencakup berbagai aspek K3, mulai dari peraturan perundangan, penggunaan APAR,
hingga teknik-teknik keselamatan kerja. Para mahasiswa juga berkesempatan untuk
melakukan simulasi dan praktik langsung di fasilitas pelatihan PPSDM Migas yang
lengkap.
"Kami
sangat mengapresiasi semangat dan antusiasme mahasiswa Institut Teknologi
Petroleum Balongan dalam mengikuti pelatihan ini," tambah Dwi. "Kami
yakin, mereka akan menjadi tenaga kerja yang kompeten dan peduli terhadap
keselamatan kerja di masa depan."
Pelatihan K3
Level Operator ini merupakan bagian dari upaya PPSDM Migas untuk mendukung
pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas di sektor migas. PPSDM Migas
akan terus menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yang relevan dengan kebutuhan
industri dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan sektor migas
Indonesia.